M AFRIZAL ANWAR, 030710148 (2013) TANGGUNGJAWAB RUMAH SAKIT TERHADAP PASIEN YANG DIRUGIKAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN ( STUDI KASUS RUMAH SAKIT OMNI INTERNASIONAL VERSUS PRITA MULYASARI ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Text (FULLTEXT) M AFRIZAL ANWAR.pdf Restricted to Registered users only Download (516kB) | Request a copy

Abstract

Terdapat kerugian pada pasien akibat tindakan medis yang salah oleh seorang dokter dan tenaga kesehatan,baik kerugian fisik maupun non fisik yang telah terbukti melakukan suatu kesalahan atau kelalaian, kerugian pihak pasien ini mendapat perlindungan hukum dengan cara mengaitkan kerugian pasien dengan dengan aturan hukum pidana, hukum perdata dan undang – undang Tentang Rumah Sakit. Dari penerapan hukum pidana, pasien yang mengalami kerugian dapat melaporkan perbuatan pelaku yang menyebabkan kerugian, dan pelakunya dapat dikenakan sanksi pidana sesuai pasal 360 ayat (1) dan (2) KUHP. Aspek hukum perdata mengatur ganti ruginya, pasien dapat menggugat pelaku untuk memberikan ganti rugi atas kerugian tersebut sesuai pasal 46 undang – undang no 44 thn 2009 tentang rumah sakit. Rumah sakit Omni Internasional yang merawat Prita mulyasari, namun kenyataanya ketika Prita mulyasari meminta apa yang menjadi haknya dan itu merupakan kewajiban rumah sakit omni sebagai pelayanan kesehatan diantaranya rekam medik dan lainnya ternyata tidak diberikan, maka dapat dikatakan rumah sakit omni telah ingkar janji atau wanprestasi. Bentuk ganti kerugiannya dapat berupa penggantian biaya rugi dan bunga sesuai dengan ketentuan Pasal 1246 BW, dan gugatan ganti rugi yang terjadi karena adanya perbuatan melanggar hukum, diatur dalam Pasal 1365 BW. Maka rumah sakit Omni pelaku usaha bertanggung gugat atas segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit yang mengakibatkan terjadinya kerugian yang diderita oleh prita mulyasari jika terbukti bersalah maka rumah sakit omni internasional dapat di kenakan sanksi

Actions (login required)

View Item