ANNURISZA HERU VIORETA, 030911156 (2013) ASAS ITIKAD TIDAK BAIK DALAM PENDAFTARAN HAK ATAS MEREK TERKENAL (STUDI KASUS PADA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 020 K/N/HKI/2006 TENTANG MEREK YONG MA). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-vioretaann-28165-5.abstr-k.pdf Download (89kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) ANNURISZA HERU VIORETA.pdf Restricted to Registered users only Download (369kB) | Request a copy

Abstract

Setiap Pelaku Usaha pasti menghasilkan suatu karya dengan manfaat yang nantinya bernilai ekonomis apabila diperdagangkan. Karya pelaku usaha tersebut dinamakan Karya Intelektual karena karya yang dilahirkan berasal dari intelektual manusia, dan oleh Negara diberikan pengakuan dan perlindungan bila karya tersebut didaftarkan pada Kantor sesuai jenisnya. Karya tersebut dinamakan Hak atas Kekayaan Intelektual. Di Indonesia terdapat 7 macam HKI yang diakui dan dilindungi, yaitu Hak Cipta, Paten, Merek, Rahasia Dagang, Desain Industri, Perlindungan Varietas Tanaman dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Perlindungan hukum terhadap Merek pada dasarnya berintikan pengakuan terhadap HKI tersebut dan merupakan suatu hak untuk dalam waktu tertentu menikmati atau mengeksploitasi sendiri kekayaan selama kurun waktu tertentu. Berdasarkan pasal 4 Undang-Undang Merek No.15 Tahun 2001 “Merek tidak dapat didaftar atas dasar Permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang beritikad tidak baik”. Sehingga asas itikad baik merupakan asas paling penting dalam pendaftaran hak atas merek.

Actions (login required)

View Item