AGUNG ARYO WIBOWO, 030315739 (2007) OBLIGASI RITEL INDONESIA SEBAGAI OBJEK JAMINAN DI LINGKUNGAN PERBANKAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-wibowoagun-8226-fh17_08-k.pdf Download (337kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2008-wibowoagun-8032-fh17_08(1).pdf Restricted to Registered users only Download (896kB) | Request a copy |
Abstract
Benda sebagai obyek hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Namun, perlu adanya aturan dalam mengatur segala hal mengenai benda agar tidak ter adi benturan kepentingan antara manusia satu dengan yang lain. Aturan tersebut telah ditampung dalam Buku II BW dimana seluruh aspek mengenai benda telah diatur didalamnya. Salah satu aspek terpenting dalam Buku II BW adalah mengenai pembagian benda bergerak dan benda tidak bergerak yang membawa akibat di berbagai sektor dan termasuk salah satunya adalah sektor hukum jaminan. Namun, aturan-aturan penjaminan dalam Buku II BW dinilai tidak mampu mendukung perdagangan yang terjadi saat ini terlebih untuk masa mendatang, khususnya untuk lingkungan perbankan dimana bank membutuhkan efisiensi guna meningkatkan perekonomian Indonesia yang kini sedang terpuruk dan belum mampu bersaing dengan negara lain. Ketentuan pembedaan benda bergerak dan tidak bergerak telah memberikan kesadaran bahwa dalam sektor penjaminan, saat ini tidak dapat menghindari munculnya jenis pembedaan benda terbaru, yaitu bends terdaftar dan tidak terdaftar. Namun, aturan mengenai pembagian benda jenis ini belum diatur secara eksplisit sehingga aturan-aturan dalam Buku II BW pada akhirnya disimpangi untuk menyesuaikan perkembangan jaman. Khusus di lingkungan perbankan, terdapat syarat-syarat tambahan terhadap benda yang hendak dibebani dengan jaminan sehingga hal ini tentu semakin menyimpangi aturan yang telah ada dalarn BW seperti munculnya ketentuan cessie sebagai jaminan yang telah menjadi hal lumrah dalam praktik perbankan. Meskipun demikian, gadai merupakan lembaga jaminan yang tepat untuk menjaminkan ORI karena memberikan efisiensi yang menjadi landasan perbankan dalam menjalankan kegiatan usahanya bila dibandingkan dengan fidusia yang berobyekkan pula benda bergerak. Disamping itu, dinamika yang terns tedadi dalam lingkungan perbankan telah menciptakan sistem hukumnya sendiri sehingga memunculkan sistem Bank Indonesia Realtime Gross Settlement (BI-RTGS) maupun Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS). Kedua sistem tersebut diciptakan oleh Bank Indonesia untuk menunjang kegiatan perbankan. Sistem BI-SSSS merupakan tempat untuk memperdagangkan ataupun menjaminkan ORI namun ketentuan gadai yang berlaku belum mampu menjangkau aturan penjaminan terhadap ORI.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FH 17/08 Wib o | ||||||
Uncontrolled Keywords: | OBLIGATIONS ( LAW) | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance > HG1501-3550 Banking | ||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Hatra Iswara | ||||||
Date Deposited: | 21 Nov 2008 12:00 | ||||||
Last Modified: | 20 Jun 2017 16:23 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/13868 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |