AYUNDHA RATNA KUSUMA, 040710276 (2011) ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGAWASAN UNTUK MENILAI EFISIENSI BIAYA OPERASIONAL FUNGSI PEMASARAN PADA PT. �X� SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-kusumaayun-22066-a188--k.pdf Download (443kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-kusumaayun-19494-a188--a.pdf Restricted to Registered users only Download (972kB) | Request a copy

Abstract

Anggaran adalah suatu rencana kegiatan yang dibuat oleh suatu perusahaan atau organisasi yang dapat berbentuk keuangan atau non keuangan untuk jangka waktu tertentu, digunakan sebagai alat untuk mengkoordinasikan dan mengimplementasikan rencana strategik dan nantinya digunakan dalam pengendalian operasi-operasi perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses penganggaran dimulai dengan pengembangan rencana strategik perusahaan. Rencana strategik ini, berisi seluruh aktivitas dan operasi masa mendatang, yang biasanya berjangka waktu lima tahun. Organisasi menterjemahkan keseluruhan strategi ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan-tujuan tersebut selanjutnya menjadi dasar bagi penyusunan anggaran. Anggaran juga dapat berfungsi bagi perusahaan untuk perencanaan dan pengendalian karena dalam anggaran ditunjukkan dengan jelas berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan. Selain itu anggaran dapat digunakan untuk menilai kinerja dari unit-unit kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja dinilai dengan memperhatikan selisih atau penyimpangan yang terjadi antara jumlah yang dianggarkan dengan yang sesungguhnya terjadi dalam satu periode akuntansi. Selisih yang cukup besar menunjukkan bahwa telah terjadi penyimpangan terhadap kinerja unit organisasi, dan perlu segera dilakukan tindakan-tindakan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan adanya selisih yang cukup signifikan antara anggaran dan realisasi biaya operasional fungsi pemasaran pada PT. “X” Surabaya Tahun 2009. Dengan cara melakukan pengawasan atas anggaran yang akan dibandingkan dengan realisasi biaya operasional pada fungsi pemasaran tahun 2009. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya selisih salah satunya adalah anggaran biaya operasional pada fungsi pemasaran tidak dianggarkan oleh bagian pemasaran, namun anggaran tersebut dianggarkan dari bagian/ fungsi keuangan. Penelitian ini menggunakan pendeketan kualitatif deskriptif, dengan menggunakan data primer dan data sekunder pada perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat efisiensi biaya pada fungsi pemasaran dikarenakan adanya selisih yang cukup signifikan antara anggaran dan realisasi biaya dan kinerja karyawan belum cukup efektif dalam melakukan penagihan piutang kepada pelanggan.

Actions (login required)

View Item