Aswin Syaferial, 030211405 U (2008) URGENSI RATIFIKASI PROTOKOL TAMBAHAN 1977 KONVENSI JENEWA BAGI INDONESIA (DENGAN PENDEKATAN STUDI PADA ORGANISASI PAPUA MERDEKA). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-syaferiala-8130-fh1700-k.pdf Download (302kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2008-syaferiala-7913-fh17008.pdf Restricted to Registered users only Download (856kB) | Request a copy

Abstract

Protokol Tambahan 1977 merupakan penyempurnaan dari Konvensi-konvensi terdahulu yang memuat definisi dari beberapa pengertian yang belum dijelaskan dalam Konvensi-konvensi terdahulu. Dengan meratifikasi Protokol Tambahan 1977 akan memberikan pengertian resmi terhadap definisi-definisi baru yang tidak terdapat dalam Konvensi-konvensi terdahulu serta memberikan tambahan perlindungan kepada penduduk sipil khususnya kepada wanita dan anak-anak dari konflik bersenjata dan juga kepada obyek-obyek khusus. Organisasi Papua Merdeka bukanlah suatu Gerakan Pembebasan Nasional karena tidak terpenuhinya syarat yakni pengakuan pemerintah terhadap Organisasi Papua Merdeka sebagai Belligerent dan juga tidak memenuhi syarat yang diatur dalam Protokol Tambahan 1977 mengenai CAR Conflict. Dalam Resolusi Majelis Umum No. 3102 (XXVIII) tahun 1973 hanya mengakui 11 National Liberation Movements, dan Organisasi Papua Merdeka tidak termasuk dalam National Liberation Movements yang diakui oleh dunia internasional.

Actions (login required)

View Item