GALUH ANDHITA SARI, 030710146 (2011) AKIBAT HUKUM BATALNYA PERKAWINAN SEDARAH TERHADAP STATUS PERKAWINAN SERTA PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK YANG DILAHIRKAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-sarigaluha-17438-fh1071-a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini membahas tentang akibat hukum dari batalnya perkawinan sedarah terhadap status perkawinan serta perlindungan terhadap anak yang dilahirkan. Penulisan ini akan memberikan kejelasan mengenai bagaimana status perkawinan para pihak bila suatu saat nanti perkawinan yang telah terlanjur dilaksanakan tersebut harus batal demi hukum dikarenakan adanya hubungan darah antara kedua belah pihak yang telah melangsungkan perkawinan, serta bagaimana akibat hukumnya terhadap anak yang dilahirkan terkait status hukum anak tersebut juga mengenai siapa yang berkewajiban memenuhi hak-hak anak tersebut di masa yang akan datang. Baik dalam Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam sama-sama menegaskan bahwa perkawinan sedarah merupakan larangan yang bersifat abadi yang harus dihindari dalam suatu perkawinan. Yang mana pelanggaran terhadap larangan ini akan mengakibatkan perkawinan batal demi hukum, sehingga perkawinan dianggap tidak pernah terjadi sejak awal. Putusan mengenai batalnya perkawinan tidak berlaku surut terhadap hal-hal tertentu, salah satunya tidak berlaku surut terhadap anak yang dilahirkan dari hasil perkawinan tersebut.

Actions (login required)

View Item