Santi Puspitaviani (2015) Aktivitas Ekonomi Etnis Tionghoa Di Tuban Tahun 1945-1959. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (222kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (151kB) |
|
Text (BAB 1)
3. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (218kB) |
|
Text (BAB 2)
4. BAB II ETNIS TIONGHOA DI TUBAN.pdf Restricted to Registered users only until 18 May 2023. Download (373kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
5. BAB III ETNIS TIONGHOA DALAM PUSARAN EKONOMI.pdf Restricted to Registered users only until 18 May 2023. Download (478kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
6. BAB IV KESIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only until 18 May 2023. Download (158kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (167kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
8. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 18 May 2023. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini akan membahas tentang aktivitas ekonomi etnis Tionghoa di Tuban, dengan batasan temporal tahun 1945-1959. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode sejarah yang terdiri dari pengumpulan data (heuristik), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang banyak digunakan adalah arsip mengenai aktivitas perdagangan ekonomi pelabuhan di Tuban yang diperoleh dari Arsip Nasional Republik Indonesia. Sumber Koran Obor Rakjat, Perdamaian dari Perpustakaan Medayu Agung Surabaya dan Perpustakaan Nasional Jakarta. Dalam studi kepustakaan etnis Tionghoa yang menggeluti bidang perdagangan sering disebut trade diaspora, yakni komunitas perdagangan yang terpisah secara sosial, tetapi ada ketergantungan antara satu dengan yang lain, ini artinya, pedagang-pedagang Tionghoa dalam melakukan aktivitas ekonomi relatif tertutup, serta menjalin organisasi sosial sesama etnis. Kekuatan ekonomi etnis Tionghoa sebenarnya terletak pada jaringan yang tercipta di kalangan pedagang. Kebanyakaan dari mereka bukan saja menguasai perdagangan ritel tetapi juga dalam perdagangan yang berukuran sedang dan besar. Skripsi ini menunjukkan bahwa etnis Tionghoa di Tuban dalam berdagang, sebagai pedagang eceran maupun pedagang perantara yang menggunakan konsep jaringan keluarga, dan pembentukan kongsi-kongsi dagang yang didasari oleh sifat kepercayaan, keuletan serta etos kerja yang dimiliki oleh mereka. Kegiatan perdagangan yang begitu intens dan skala yang besar, menjadikan etnis Tionghoa sebagai pemegang kontrol atas kegiatan perekonomian di Tuban pada saat itu. Melihat perkembangan aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh etnis Tionghoa berjalan dengan maju dan berkembang secara dinamis di Tuban pasca kemerdekaan hingga rentang tahun 1950-an, sehingga dikeluarkannya Inpres No. 10 Tahun 1959. Peraturan ini berisi larangan bagi orang-orang asing (terutama ditujukan kepada masyarakat Tionghoa) untuk berdagang eceran di daerah-daerah pedalaman yaitu di luar ibukota daerah antara tingkat I dan tingkat II (termasuk di Kabupaten Tuban) yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1960. Sudah tentu peraturan yang rasialis ini sangat mengejutkan dan menggoncangkan sendi-sendi kehidupan etnis Tionghoa khususnya di Tuban.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS Sej. 44/14 Pus a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Aktivitas Ekonomi, Etnis Tionghoa, Tuban | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HC Economic History and Conditions | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Yusuf Jailani | ||||||
Date Deposited: | 26 Jan 2015 12:00 | ||||||
Last Modified: | 18 May 2020 06:24 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/14585 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |