FAHRUL MUZAQQI, 070317065 (2009) DISKURSUS DEMOKRASI DELIBERATIF PASCA-ORDE BARU (Analisa Teoretik Diskursus Demokmsi Deliberatif di Indonesia). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2009-muzaqqifah-10016-fisp18-k.pdf Download (387kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-muzaqqifah-9619-fisp18-8.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Diskursus demokrasi deliberatif di Indonesia-sebagai satu alternatif gagasan untuk merevitaliasi gagasan demokrasi secara umum-menyajikan fenomena yang menarik untuk diteliti. Terutama konteks Pasca-Orde Baru, atmosfir kebebasan dan keterbukaan yang kondusif dalam pengembangan gagasan seputar demokrasi menjadikan diskursus demokrasi deliberatif secara teoretik menempati posisi yang khas. Melalui kritik-kritiknya terhadap kelemahan-¬kelemahan konseptual gagasan-gagasan demokrasi yang pernah dan masih menjadi perdebatan hingga kini-yakni meliputi demokrasi liberal, demokrasi kerakyatan, elitisme demokrasi dan romantisme spirit nasionalisme Indonesia yang saling bersitegang dan turut mempengaruhi dalam pencarian format sistemik bagi demokrasi di Indonesia-gagasan demokrasi deliberatif berupaya melampaui kesemuanya itu sebagaimana penjelasan empat hal berikut. Pertama, gagasan demokrasi deliberatif berupaya melampaui ketegangan klasik antara tradisi demokrasi liberal dan demokrasi kerakyatan yang merupakan keturunan dari tradisi demokrasi republikan dengan formulasi teori partisipasi deliberatif dalam ruang publik yang otonom, terbuka, dan bebas dari tekanan, diskriminasi maupun manipulasi. Kedua, gagasan demokrasi deliberatif sendiri memiliki varian-varian yang saling bersitegang antara pendukung imparsialisme yang dianggap terlalu utopis dan kritik-kritiknya yang menghendaki agar demokrasi deliberatif ditarik kepada ranah yang lebih realistis. Ketiga, gagasan demokrasi deliberatif mendasarkan teorinya pada pondasi teoretik dari etika diskursus dan teori tindakan komunikatif yang pada awalnya merupakan teori filosofis tentang upaya rekontruksi masyarakat. Dan keempat, pertimbangan¬pertimbangan kontekstual atas gagasan demokrasi deliberatif dalam konteks masyarakat Indonesia yang kompleks, plural dan multikultural dalam upaya mempertahankan integrasi bangsa di tengah derasnya arus globalisasi d fenomena merebaknya sentimen etnisias dan agama. Alhasil, dengan menggunakan metode analisa teoretik berikut identifikasi kontekstualisasinya, penelitian ini menegaskan bahwa demokrasi deliberatif merupakan upaya melampui kelemahan-kelemahan gagasan-gagasan demokrasi sebelumnya terutama konteks pasca-Orde Baru.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Fis P 18/08 Muz d | ||||||
Uncontrolled Keywords: | DEMOCRACY | ||||||
Subjects: | Q Science > QA Mathematics > QA299.6-433 Analysis | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Shela Erlangga Putri | ||||||
Date Deposited: | 26 May 2009 12:00 | ||||||
Last Modified: | 09 Jul 2017 18:48 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/14722 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |