Putri Hergianasari, 070610151 (2009) Politik Dan Seni: Studi Tentang Kampanye Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tulungagung Periode 2008-2013 Pasangan Heru-Atiyah Melalui Seni Tradisional. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-putrihergi-16465-abstrak-p.pdf Download (10kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-putrihergi-13845-fisp24-p.pdf Restricted to Registered users only Download (803kB) | Request a copy

Abstract

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilaksanakan secara langsung membuka pola pandang untuk menggunakan kampanye politik dengan menggunakan kesenian tradisional. Tidak terkecuali pada pilkada kabupaten Tulungagung tahun 2008, pasangan calon Heru-Atiyah berhasil menggunakan kesenian tradisional sebagai kampanye politik yang tepat. Hingga mereka berhasil memenangkan persaingan merebutkan jabatan bupati dan wakil bupati. Pasangan Heru-Atiyah menggunakan kesenian tradisional jawa sebagai media untuk berkampanye. Penerapan strategi kampanye menggunakan kesenian tradisional pasangan Heru-Atiyah didisain dengan perancangan yang membutuhkan waktu cukup lama. Pada perancangannya Heru-Atiyah melakukan beberapa hal. Pertama, Heru-Atiyah terjun langsung menemui masyarakat untuk menghadiri pagelaran kesenian tradisional jawa yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat maupun yang diselenggarakan oleh tim suksesnya. Dalam pementasan tersebut beliau menyampaikan pidato yang secara tidak langsung terdapat pesan kampanye didalamnya. Seperti yang digunakan oleh Sunan Kalijogo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Pasangan ini menggunakan kampanye politik dengan cara kesenian tradisional dikarenakan kebudayaan dan kultur masyarakat Kabupaten Tulungagung yang bercorak mataraman, sehingga pesan kampanye dapat dimengerti dengan mudah oleh masyarakat Kabupaten Tulungangung dan pasangan Heru-Atiyah dapat memperoleh dukungan suara dari masyarakat untuk menjadi bupati dan wakil bupati periode 2008-2013. Translation: Provincial elections (the elections) is held directly open pattern of view to use political campaign using the arts traditional. No exception on Tulungagung district elections in 2008, the couple Heru-Atiyah successful candidates using traditional arts as a political campaign appropriate. Until they manage to win the competition merebutkan regent position and vice-regent. Heru-Atiyah couples using the traditional arts of Java as media for campaigning. Application of a campaign strategy to use art Heru-Atiyah traditional pair designed with the scheme that requires long time. In its design Heru-Atiyah do certain things. First, Heru-Atiyah jump straight to the public to attend arts performances Javanese traditionally held by local communities as well as those held by team success. In these performances he delivered indirect speech contained therein campaign message. As used by Sunan Kalijogo to spread Islam in Java. This couple using a political campaign by the traditional arts because culture and the culture of the people who figured Mataraman Tulungagung, so that the campaign message can be understood easily by the public district Tulungangung and Heru-Atiyah couples can obtain the support of sound community to become regent and deputy regent 2008-2013 period.

Actions (login required)

View Item