Pundi Triardi Soedjarwo, 070116413 (2009) Memandang Foto Melihat Wajah Kebudayaan: Studi Etnofotografi dari Pameran Foto Wong Samin Karya Pieter Dwiyanto. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-punditriar-17825-abstrak-m.pdf Download (125kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-punditriar-14910-fisp19-m.pdf Restricted to Registered users only Download (819kB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini berbicara tentang potret masyarakat Samin lewat pameran foto di ruang galeri CCCL (Lembaga Budaya dan Bahasa Perancis) pada tanggal 26 februari- 11 maret 2008 dengan tema “Spirit of Purity” sedulur sikep di desa Bombong, Pati, Jawa Tengah. Masyarakat Samin atau yang lebih kondang dengan sebutan “Sedulur Sikep” merupakan suatu kelompok di masyarakat kebudayaan Jawa yang mempunyai keunikan dalam menjalankan praktik-praktik budayanya. Ritme kesederhanaan hidup masyarakat yang bermata pencaharian petani itu tertangkap oleh kamera Pieter Dwiyanto. Masyarakat Samin telah melahirkan sebuah gaya khas yang memiliki harga diri, sederhana namun penuh dengan pertanyaan, dan sarat akan kritik/ ejekan secara simbolik serta jenaka namun bermakna. Fokus penelitian ini bukanlah masyarakat Samin itu sendiri, tapi bagaimana suatu upaya memahami referensi kebudayaan (identitas masyarakat Samin) direpresentasikan secara visual (foto) oleh seorang fotografer (Pieter Dwiyanto), dan bagaimana para penonton menyikapi dan menanggapinya. Penelitian ini menggunakan metode etnofotografi dengan memanfaatkan gambar foto-foto Samin dalam ruang pameran. Foto-foto yang dipajang di ruang pamer seluruhnya menampilkan orang dan aktivitasnya dalam lingkungan keseharian. Rentetan potret ini, dengan demikian, secara tajam menunjukan bahwa relasi antara penonton dan fotografer dalam melihat foto-foto masyarakat Samin yang dipamerkan dalam ruang galeri menentukan juga signifikansi makna kebudayaan sehingga kesan secara keseluruhan di dalam ruang galeri terbentuk melalui gambar-gambar foto. Translation: This thesis is talking about the portrait Samin community through photo exhibition at the gallery space CCCL (Institute of Culture and French) on 26 February-11 March 2008 the theme "Spirit of Purity" in the village sikep sedulur Bombong, Pati, Central Java. Samin community or the more famous with the title "Sedulur Sikep" is one group in society that have a unique Javanese culture in running cultural practices. Rhythm of life for the simplicity of livelihood farmers were caught by the camera Pieter Dwiyanto. Samin community has spawned a distinctive style that has self-esteem, simple but full of questions, and full of criticism / ridicule in symbolic and humorous but meaningful. The focus of this research is not the Samin community itself, but what an effort understand the cultural references (Samin community identity) is represented visually (photo) by a photographer (Pieter Dwiyanto), and how the audience response and respond. This research used etnofotografi by utilizing image Samin photographs in the exhibition space. The photographs on display in the showroom all showing people and their activities in everyday environments. This portrait series, thus, in sharp show that the relation between spectators and photographers in the community saw the photos on display in the space Samin gallery is also of significance to determine the meaning of culture so that the overall impression in gallery space formed through photo images.

Actions (login required)

View Item