Studi Deskriptif Tentang Opini Wisatawan Terhadap Daya Tarik Batik Kayu Sebagai Souvenir Khas Desa Wisata Krebet Yogyakarta

Dina Audila (2008) Studi Deskriptif Tentang Opini Wisatawan Terhadap Daya Tarik Batik Kayu Sebagai Souvenir Khas Desa Wisata Krebet Yogyakarta. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-dinaaudila-17952-abstrak-s.pdf

Download (14kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-dinaaudila-14970-fispw0-s.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Indonesia adalah negara besar yang sedang berkembang dan mempunyai tingkat perkembangan yang sangat pesat di segala bidang terutama di bidang pariwisata. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah wisatawan dari tahun ke tahun. Indonesia juga merupakan sebuah negara kesatuan yang terdiri dari banyak pulau dengan latar belakang masyarakatnya yang beranekaragam suku, agama, ras, budaya, serta adat istiadat yang berbeda. Hal inilah yang semakin menambah keanekaragaman budaya di Indonesia. Budaya merupakan salah satu aset yang menunjang pariwisata di Indonesia selain dari segi alam. Indonesia memiliki kedua unsur tersebut, namun budaya sangat berperan terhadap kelangsungan hidup pariwisata di Indonesia. Budaya lahir dari sebuah kebiasaan masyarakat di suatu daerah yang dilestarikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Terdapat berbagai macam wujud budaya, ada yang konkret maupun yang abstrak. Salah satu budaya yang masih dilestarikan di Indonesia adalah batik. Batik merupakan hasil karya seni bangsa Indonesia yang sudah ada sejak berabadabad tahun lalu yang berupa lukisan diatas kain dengan beranekaragam corak, warna dan motif. Beberapa tahun belakangan ini batik sangat jarang terlihat di kalangan masyarakat sejak masuknya era globalisasi, hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi masyarakat yang lebih memilih produk luar negeri daripada produk dalam negeri sendiri. Dengan berkembangnya kemodernisasian di Indonesia memacu para pengrajin untuk berinisiatif membuat sesuatu yang dapat mengangkat citra batik agar selalu dilesatarikan di Indonesia. Inisiatif pengrajin ini menciptakan kerajinan batik kayu. Batik kayu tak jauh berbeda dengan batik konvensional pada umumnya, perbedaannya hanya terletak pada bahan bakunya saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat wisatawan mengenai batik kayu yang sedang berkembang di Indonesia, serta memperkenalkan batik kayu sebagai karya seni budaya sendiri yang inovatif dan harus dikembangkan agar dapat menarik minat wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. yang ingin berliburke Yogyakarta. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan usaha yang dilakukan pengrajin batik kayu baik usaha internal maupun usaha eksternal dalam mengembangkan batik kayu kedepannya, tak hanya kepada seluruh masyarakat Indonesia akan tetapi juga ke dunia Internasional. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yang lebih menjurus kepada kumpulan data-data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Sehingga data yang terpapar lebih jelas dan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Hasil akhir penulisan ini adalah memberi masukan kepada pengrajin batik kayu sesuai dengan opini wisatawan dalam mengemukakan pendapatnya terhadapa batik kayu dan bagaimana memperbaikinya agar batik kayu menjadi lebih baik. Selain itu juga untuk memperkenalkan batik kayu dan mengembangkan batik kayu khas Dusun Krebet ke kalangan masyarakat luas tak hanya masyarakat Indonesia, akan tetapi juga kancah dunia Internasional juga untuk memajukan Indonesia dalam dunia pariwisata. Dengan demikian diharapkan dapat mengangkat batik sebagai citra budaya bangsa Indonesia yang masih dijaga dan dilestarikan hingga saat ini. Translation: Indonesia is a large country that is developing and has rapid growth rates in all areas especially in the field tourism. This can be seen from the increasing number of tourists from year to year. Indonesia is also a unitary state consisting of many islands with backgrounds as diverse ethnic communities, religion, race, culture and customs are different. This is an increasingly increase cultural diversity in Indonesia. Culture is one assets that support tourism in Indonesia than in terms of nature. Indonesia has two elements, but the culture is very important to viability of tourism in Indonesia. Culture is born from a habit community in an area preserved from one generation to next. There are various kinds of cultural form, there is a concrete and the abstract. One of the culture that has been retained in Indonesia is Batik. Batik is the art of Indonesia that has existed since centuries Last year in the form of painting on fabric with a variety of shades, colors and motifs. In recent years, batik is very rarely seen in society since the entry of the era of globalization, this is because lack of socialization of the community who prefer foreign products than products within the country itself. With the development kemodernisasian in Indonesia took the initiative to spur its craftsmen to create something that can raise the image of batik to always dilesatarikan in Indonesia. Initiatives craftsman This creates batik wood. Batik is not far different from wood batik conventional in general, the difference only lies in its raw material only. The purpose of this study was to determine the opinions of tourists batik on wood that is being developed in Indonesia, as well as introduce batik wood as a work of art itself an innovative culture and must be developed to attract both tourists tourists domestic and foreign tourists. who want berliburke Yogyakarta. In addition, this study aims to describe the work done Wood batik business both internal and external business develop wood batik going forward, not only to the whole community Indonesia but also to the international world. In this study the author uses descriptive research method more lead to the collection of data in the form of words, pictures and not a number. So that data exposed more clearly and easily understood by anyone who read it. The end result of this paper is to give advice to artisans batik timber in accordance with the opinions of tourists in their opinions terhadapa batik wood and how to fix them up a wooden batik better. It is also to introduce batik and wood develop a distinctive wooden batik Hamlet Krebet into the wider community not Only the people of Indonesia, but also the international arena as well to promote Indonesian tourism in the world. Thus expected to raise batik as a cultural image of the Indonesian nation still maintained and preserved until today.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KK-2 KKB Fis Pw 08 10
Uncontrolled Keywords: SOUVERNIR, BATIK KAYU
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G154.9-155.8 Travel and state. Tourism
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pariwisata (D3)
Creators:
CreatorsNIM
Dina AudilaNIM070511198-S
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSri Endah Nurhidayati, , S.Sos.,M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Hatra Iswara
Date Deposited: 12 Apr 2011 12:00
Last Modified: 09 Jul 2017 21:16
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/14792
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item