Melaty Sandha S., 070610572 S (2010) Penanganan Petikemas Dalam Kargo Impor (Studi Deskriptif Tentang Petikemas Kosong Di PT. Bimasco Cargo System Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-melatysand-18546-abstrak-p.pdf Download (47kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-melatysand-15266-fispw6-p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia adalah Negara kepulauan yang antara satu pulau dengan pulau yang lain mempunyai jarak yang cukup jauh dan saling dihubungkan dengan laut. Maka transportasi memegang peranan yang sangat penting dalam hal mempersingkat waktu. Menurut Dirjen Perhubungan Laut, bahwa 90% perdagangan dunia dilakukan melalui jalur laut, dan ditinjau dari nilai 95,2% perdagangan di Indonesia juga dilakukan melalui jalur laut. Dan saat ini hampir setiap kegiatan perdagangan baik ekspor maupun impor barang menggunakan petikemas untuk mengemas barang yang akan dikirim. Petikemas ternyata memerlukan penanganan dalam penggunaanya, karena jika tidak maka akan terjadi kerusakan yang menimbulkan klaim. Tipe penelitian ini bersifat deskriptif karena yang dikumpulkan berupa kata – kata, gambar dan bukan berupa angka – angka sehingga metode pendekatannya adalah metode kualitatif. Metode ini dirasa lebih mudah untuk diguanakan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Selain itu metode ini menyajikan langsung hubungan antara responden dengan peneliti. Jadi penelitian deskriptif kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang berserta prilaku yang diamati, dengam tujuan untuk mendisrpsikan secara terperici yang berlangsung pada obyek kajian penelitian. Eksportir dan importir lebih cenderung menggunakan petikemas karena,dengan menggunakan petikemas menghindarkan barang dari resiko kerusakan, pencurian,dll. Namun selain memberikan banyak manfaat, ternyata petikemas memerlukan penanganan dalam pengguaanya. Karena digunakan untuk mengemas berbagai jenis barang dan melalui berbagai moda transportasi serta menempuh jarak yang sangat jauh dalam suatu kegiatan ekspor dan impor. Tapi pada kenyataan di lapangan pengguna petikemas dalam hal ini importir kurang memperhatikan hal tersebut, termasuk prosedur – prosedur yang menjadi tugasnya malah sering dilimpahkan pada orang yang tidak semestinya. Dan hal tersebut sering menjadi masalah di depo prtikemas, karena ternyata terdapat kerusakan viii pada petikemas yang telah digunakan maka importir dikenakan biaya perbaikan yang penyelesaiannya cukup rumit. Namun importir mempunyai beberapa cara dalam menyelesaikan masalah – masalah tersebut, baik dengan prosedur maupum dengan jalur – jalur yang tidak semestinya untuk memudahkan dalam penyelesaiannya. Disini penulis akan menjabarkan kendala – kendala, cara penyelesaian dan cara menghindari klaim dalam proses penyerahan petikemas kosong ke depo petikemas. Translation: Indonesia is an archipelagic country from one island to island others have large distances and are linked with the sea. So transportation plays a very important in terms of shorten the time. According to Director General of Sea Transportation, that 90% world trade carried by sea, and in terms of value of 95.2% trade in Indonesia was also carried by sea. And now, almost any trading activity both exports and imports of goods using containers for packing of goods to be shipped. Container turns require treatment in its use, because otherwise it would causing damage claims. This type of study is descriptive because it is collected in the form word - word, image and not the form of numbers - numbers that method approach is a qualitative method. This method is considered easier to diguanakan when dealing with multiple realities. In addition, this method presents a direct relationship between the respondents with the researcher. So research descriptive qualitative research is a process that produces descriptive data form of words - written or spoken words of people - people along with behaviors that observed, With the ever goal for the terperici mendisrpsikan lasting the object of research studies. Exporters and importers are more likely to use container because, by using containers to avoid the goods from risk damage, theft, etc.. But in addition to providing many benefits, it turns out containers need handling in pengguaanya. Because it is used for packing various kinds of goods and through various modes of transportation and travel vast distances in an export and import activities. But the reality on the ground users importer of container in this case less that in mind, including procedures - procedures that was his job instead often delegated to people who do not deserve. And it often a problem at the depot prtikemas, because it turns out there is damage viii in containers that have been used then the importer bears the cost of repairs the solution is quite complicated. However, importers have few ways in solving the problem - the problem, either with the procedure maupum with path - the path improper to facilitate in completion. Here the authors will describe the constraints - constraints, how settlement and how to avoid claims in the submission process container empty containers to the depot.

Actions (login required)

View Item