Ivang Kendarrinando (2010) Analisa Potensi Dan Desain Produk Tour De Kampoeng Sebagai Alternatif Wisata Kota Di Surabaya Menurut Market Mahasiswa Di Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-ivangkenda-18549-abstrak-a.pdf Download (8kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-ivangkenda-15268-fispw6-a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Masyarakat yang menghuni kota Surabaya dari suku dan budaya yang berbeda beda. Kota Surabaya sangat terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan. Hal ini dikarenakan pada waktu masa penjajahan Belanda, terjadi peperangan yang sangat besar, antara tentara negeri Belanda dengan masyarakat Surabaya yang biasa di panggil dengan sebutan arek-arek suroboyo. Arek-arek Surabaya ini berjuang matimatian hingga titik darah terakhir Di Kota Surabaya masih banyak terdapat kampung-kampung yang sudah berdiri atau yang sudah ada sejak jaman penjajahan ratusan tahun yang lalu. Kampong-kampung tersebut sebagian masih ada dengan arsitekturnya yang masih asli. Disini permasalahan yang timbul adalah bagaimana Pemerintah Kota Surabaya yang dibawah Dinas Budaya dan Pariwisata menjadikan kampung-kampung tersebut dapat di jual ke masyarakat umum, yang maksudnya adalah menjadikan kampong-kampung tersebut sebagai daerah obyek wisata atau daerah tujuan wisata. Kampung-kampung yang dapat masih menyimpan nilai asli sejarahnya antara lain adalah kampung bubutan, kampung pecinan, dan kampung ampel. Tidak hanya itu di kota Surabaya juga terdapat kampung kuno dimana penduduknya dari turun temurun membikin kue asli khas Surabaya yang dibikin di dalam rumah tiap warga, contohnya adalah kampung jajan keputran. Tidak hanya itu, di suarabaya terdapat kampung yang sangat baik di gunakan sebagai kampung percontohan, dimana kampung tersebut berhasil dalam penjagaan lingkungan hidup, kampung tersebut kampung kertajaya dimana semua penduduknya. Di kota Surabaya terdapat dua kampung yang sangat berpotensial sekali dijadikan kampung wisata, yaitu kampung kenjeran dan kampung semampir. Metode yang digunakan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Dimana selain mengamati objek secara langsung, penulis juga membutuhkan data dari para mahasiswa dengan cara membagikan kuisioner. Hal itu dikarenakan dapat membantu penulis untuk menentukan desain produk tour. Disini penulis hanya menjelaskan dan memberikan gambaran tentang desain produk tour dari hasil penelitian selama satu bulan. Dimana hasil penelitian tersebut bias dijadikan masukan atau ide bagi Pemerintah Kota Surabaya dalam mendesain tour de kampoeng, sehingga nantinya banyak mahasiswa dan masyarakat Surabaya sendiri maupun warga kota lain untuk berwisata ke kampung-kampung di Surabaya. Hal itu nantinya diharapkan dapat mendongkrak pendapatan kota Surabaya dan masyarakat kota Surabaya sendiri, dan juga dapat menjaga kelestarian cagar budaya kota Surabaya Translation: Surabaya is Indonesia's second largest city. The people who inhabit the city Surabaya from different ethnic and cultural differences. Surabaya City is very popular with City of Heroes title. This is because at the time of the Dutch colonial period, there a very big war, between the armies of Holland with the community Surabaya used to be called as arek-arek Suroboyo. Arek-arek Surabaya is struggling matimatian until the last drop of blood In the city of Surabaya, there are still many villages that have been standing or which has existed since the colonial era a hundred years ago. Kampong-village some still exist with the pristine architecture. Here problems arise is how the Surabaya City Government under the Department of Culture and Tourism make these villages can be sold to the general public, which means is to make the village-the village as a local tourist attraction or destination tourism. The villages that can still save the original value of its history include hometown guy, China Town, and the village Ampel. Not only was the city of Surabaya There is also an ancient village where residents make a cake from the original hereditary characteristic Surabaya is constrained in the house of every citizen, for example, is the village Keputran snack. Not only that, in suarabaya there are villages that are very good in use as a village pilot, where the village is successful in guarding the environment, village Kertajaya the village where all its inhabitants. In the city of Surabaya, there are two village once used as a very potential tourist village, the village Kenjeran and village Semampir. The method used by writer in this thesis is to use qualitative and quantitative methods. Where besides observing the object directly, the authors also require data from the students by distributing questionnaires. That's because can help the writer to determine product design tour. Here the author simply describes and gives an overview of product design tours of research results for a month. Where the research may be used as the input bias or ideas for the city of Surabaya in designing the tour de kampoeng, so that later many students and community residents Surabaya itself or another city for a trip to kampong in Surabaya. It was later expected to boost revenue Surabaya and Surabaya city community itself, and also to preserve heritage Surabaya city culture.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KK-2 KKB Fis Pw 61 10 | ||||
Uncontrolled Keywords: | PRODUCT DESIGN ALTERNATIVE, CITY TOUR | ||||
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G154.9-155.8 Travel and state. Tourism | ||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pariwisata (D3) | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Tn Hatra Iswara | ||||
Date Deposited: | 05 May 2011 12:00 | ||||
Last Modified: | 21 Sep 2016 12:33 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/14809 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |