Andhika Putra Bhakti, 070517875 (2010) Interaksi Lembada Swadaya Masyarakat, Pemerintah, dan Masyarakat Dalam Pengembangan Potensi Ekowisata mangrove Wonorejo Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-andhikaput-18609-abstrak-i.pdf Download (18kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-andhikaput-15338-fisp55-i.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam mengubah lingkungan alam dibutuhkan peranan Pemerintah dalam pengelolaan lingkungan dengan cara pertama-tama berusaha menciptakan iklim dan keadaan agar dapat dipenuhi kebutuhan dasar manusia yang paling minim bagi peri-kehidupan manusiawi. Campur tangan pemerintah diperlukan supaya mekanisme pasar dapat memenuhi hak masyarakat dan memberi perlakuan adil kepada masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Dari itu semua muncul fenomena yang terjadi terhadap pengembangan ekowisata alam di kawasan Wonorejo kecamatan Rungkut, Surabaya. Didaerah tersebut saat ini terjadi perubahan lingkungan alam dari daerah hutan berantara yang tidak terurus,menjadi daerah konservasi dan sekarang diremikan sebagai tempat ekowisata baru bagi warga Surabaya. Di lingkungan tersebut terdapat hubungan interaksi antara pengelola ekowisata mangrove wonorejo yaitu FKPM (Forum Kemitraan Polisi Masyarakat),Pemerintah,dan masyarakat Wonorejo yang bersama-sama melakukan pengembangan ekowisata Mangrove. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah:pertama,bagaimana peran FKPM dan Pemerintahan lokal terhadap pengembangan potensi ekowisata mangrove wonorejo dapat terealisasikan dengan program pemberdayaan masyarakat Wonorejo.kedua, siapakah yang diuntungkan dengan adanya pengembangan ekowisata mangrove Wonorejo. Ketiga, bagaimana tanggapan masyarakat dengan adanya ekowisata mangrove wonorejo. Pertama, peran FKPM sebagai pengelola dan motor penggerak penghijauan lingkungan mangrove, peran FKPM juga untuk memberdayakan masyarakat wonorejo dan peran Pemerintah lokal, yaitu kelurahan wonorejo sebagai penerus kebijakan dari Pemerintah Kota kepada masyarakat Wonorejo. Kedua, yang diuntungkan dengan adanya ekowisata mangrove ini adalah pertama,FKPM selaku pengelola mendapatkan kepercayaan dari pihak luar terkait bantuan dana untuk pengembangan ekowisata mangrove. kedua, pemerintah berhasil mewujudkan ruang terbuka hijau dan tempat wisata baru bagi warga kota Surabaya,hal ini dapat meningkatkan kinerja dari pemerintahan. Ketiga, masyarakat merasa diuntungkan dengan adanya ekowisata mangrove yang dikemudian hari bisa meningkatkan perekonomian khususnya bagi masyarakat wonorejo. Ketiga, dengan adanya ekowisata mangrove, masyarakat wonorejo pada umumnya sangat mendukung dan merasa senang. Bagi para petani tambak,tambak mereka terlindungi dari gelombang laut yang bisa merusak tambak mereka. Adanya ekowisata ini menjadikan perekonomian masyarakat wonorejo sedikit lebih baik. Translation: In the natural environment needed to change the role of government in environmental management by first trying to create a climate and conditions to be met basic human needs of the most minimal for human livelihoods. Government intervention is needed so that market mechanisms to meet the right people and give fair treatment to the poor in meeting basic needs. From it all, a phenomenon that occurs on natural eco-tourism development in the area Wonorejo Rungkut district, Surabaya. Currently occurs in that region in natural environmental changes of forest area is not neglected berantara, a conservation area and is now a new ecotourist diremikan as a place for residents of Surabaya. In that environment there is interaction between the management of mangrove ecotourism Wonorejo namely FKPM (Police Community Partnership Forum), Government, and society Wonorejo which together make Mangrove ecotourism development. Question that arises then is: first, how the role FKPM and Local Government on the development of eco-tourism potential of mangrove Wonorejo can be realized with Wonorejo.kedua community empowerment programs, who can benefit from the tourism development of mangrove Wonorejo. Third, how the public response in the presence of mangrove ecotourism Wonorejo. First, FKPM role as the manager and driving force for environmental greening of mangrove, the role FKPM Wonorejo also to empower communities and local government roles, namely sub Wonorejo as successor policy of the City Government to the community Wonorejo. Second, the beneficiaries of this was the first mangrove ecotourism, FKPM as managers gain the confidence of outside parties related to financial aid for mangrove ecotourism development. second, the government succeeded in realizing a green open space and new attractions for the citizens of the city of Surabaya, this can improve the performance of government. Third, people feel benefit from the mangrove eco-tourism in the future could boost the economy, especially for communities Wonorejo. Third, the presence of mangrove ecotourism, Wonorejo society in general is very supportive and happy. For farmers shrimp ponds, they are protected from ocean waves that can damage their ponds. The existence of ecotourism is to make the economy a little better Wonorejo community.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KK-2 KKB Fis P 55 10 Bha i | ||||||
Uncontrolled Keywords: | INTERACTION, POTENTIAL, EMPOWER | ||||||
Subjects: | J Political Science > JQ Political institutions Asia > 6651 Political institutions and public administration (Asia,Africa, Australia, Pacific Area, etc.) | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Hatra Iswara | ||||||
Date Deposited: | 07 May 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 31 Aug 2016 05:28 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/14830 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |