Rosita, 070710317 (2011) Lansia : Studi Deskriptif tentang Stressor secara Sosial Biologi, pada Lansia di Panti Werdha Usia dan Lansia Tinggal Bersama Keluarga di RW VIII, Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ANT.01-12 Ros l abstrak.pdf Download (380kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) AN 01 12 ROS L.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Keberhasilan pembangunan dan kemajuan teknologi khususnya dibidang kesehatan meningkatkan untuk harapan hidup manusia. Meningkatnya angka harapan hidup penduduk di Surabaya, yaitu jumlah Lansia sebanyak 287.166 jiwa, dengan jumlahnya sudah mendekati 10% dari jumlah warga kota Surabaya yang saat ini mencapai 2.929.528 jiwa. Hal tersebut menimbulkan salah satu konsekuensi yaitu meningkatnya penduduk Lansia. Peningkatan angka usia harapan hidup membawa pada suatu permasalahan bagi Lansia, antara lain : stressor atau tekanan yang diterima Lansia dari lingkungan internal dan eksternal setiap individu. Stressor yang dialami Lansia, pada akhirnya berpengaruh terhadap kondisi kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan stressor atau tekanan dari lingkungan internal dan eksternal Lansia di panti werdha dan Lansia tinggal bersama keluarga. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui stressor yang dialami Lansia dari lingkungan internal dan eksternal, terhadap kondisi kesehatan ketahanan tubuh. Penelitian ini merupakan tipe penelitian kualitatif dengan studi deskriptif dan teknik purposive pada pengambilan tempat dan informannya. Jumlah informan yang diambil dalam penelitian adalah di panti werdha adalah 11 informan, yaitu terdiri dari 5 orang yang berjenis kelamin perempuan dengan usia 69-85 tahun dan 2 orang yang berjenis kelamin laki-laki dengan 78-80 tahun, 3 karyawan panti werdha dan 1 ketua yayasan Panti Werdha Usia. Pada Lansia yang bersama keluarga adalah 9 orang informan, diantaranya 3 orang berjenis kelamin perempuan dengan usia 56-78 tahun, sedangkan 2 orang laki-laki dengan usia 63-79 tahun, 2 kader Posyandu dan 2 anak dari lansia. Hasil penelitian ini adalah, bahwa stressor yang diterima individu Lansia di Panti Werdha Usia dengan Lansia yang tinggal bersama keluarga dipengaruhi dari lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal terdiri dari persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami dan perasaan kecewa atau marah terhadap anak atau keluarga (hubungan orangtua dengan anak), sedangkan pada faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan tempat tinggal, kondisi keluarga, suara gaduh atau bising, ribut, berantakan, dan tidak teratur. Dari lingkungan tersebut, maka timbullah stressor atau tekanan yang berpengaruh pada perasaan ketakutan dan kecemasan yang diterima individu dan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan keinginan untuk selalu sehat. Terlihat pada usia tertinggi yaitu di Panti Werdha Usia, yaitu usia 90 tahun pada Lansia perempuan dengan kondisi fisiknya hanya berbaring diatas tempat tidur dan Lansia laki-lakinya dengan usia 82 tahun dengan kondisi fisiknya masih kuat dan bugar, sedangkan yang tinggal bersama keluarga, Lansia laki-laki dengan usia 82 tahun yang kondisinya fisiknya masih segar bugar dan pada Lansia perempuan dengan usia 81 tahun, kondisi fisik yang masih segar bugar. Pada akhirnya lingkungan internal dan eksternal mempengaruhi ketahanan tubuh setiap individu Lansia, hal tersebut mengarah pada timbulnya penyakit dan harapan untuk selalu sehat.

Actions (login required)

View Item