Sutrisni, 070710314 (2012) DUKUN PREWANGAN :Studi Deskriptif Tentang Kehidupan Dukun Prewangan di Desa Godean dan Desa Teken Glagahan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ANT.04-12 Sut d abstrak.pdf Download (335kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) ANT.04-12 Sut d.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Meskipun teknologi maupun kebudayaan sudah berkembang pesat, kepercayaan terhadap suatu yang gaib masih diyakini oleh masyarakat, salah satunya yakni percaya akan kekuatan dari seorang dukun prewangan. Dukun prewangan merupakan salah satu fenomena sosial budaya yang diyakini akan kekuatan magisnya. Hal tersebut dikarenakan figur seorang dukun prewangan, masih dianggap dan berperan penting dalam kehidupan masyarakat Desa Godean dan Desa Teken Glagahan. Permasalahan yang menarik untuk diangkat dalam penelitian ini yakni (1) Bagaimana karakteristik sosial budaya dari dukun prewangan?, dan (2) Bagaimana pandangan masyarakat terhadap keberadaan dukun prewangan di Desa Godean dan Desa Teken Glagahan, Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk?. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik. Selain itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam pada dua informan. Alasan pemilihan dua subyek sebagai informan yakni dikarenakan kedua subyek merupakan informan yang memenuhi kriteria dalam pemilihan informan. Selain itu, juga dilakukan significant others pada masyarakat sekitar yang telah memanfaatkan keberadaan dari dukun prewangan dan masyarakat sekitar yang tidak memanfaatkan keberadaan dari dukun prewangan. Proses analisa data dilakukan dengan cara metode koding, yaitu mulai open coding, axial coding, dan selective coding. Teknik analisis data dengan cara analisis interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stratifikasi dukun prewangan dalam masyarakat Desa Godean dan Desa Teken Glagahan, diwujudkan dengan adanya kedudukan (status) dan peran (role). Kedudukan (status) dukun prewangan dianggap sebagai petuah desa, sesepuh, dan wong pinter. Hal tersebut nampak jelas dalam kegiatan bersih desa. Dalam mendapatkan kedudukan (status), seorang dukun prewangan melakukan beberapa kemampuan supranatural, diantaranya melalui 3 (tiga) hal, yaitu turunan, titisan, dan latihan. Selain itu, keberadaan dukun prewangan di Desa Godean dan Desa Teken Glagahan sudah diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut nampak jelas pada keikutsertaan Pak Kasto dan Pak Kasdi sebagai peserta dalam kegiatan yasin tahlil rutin di Desa Godean dan Desa Teken Glagahan. Keberadaan dukun prewangan di Desa Godean dan Desa Teken Glagahan mempunyai dua fungsi, yakni fungsi individual dan fungsi sosial. Fungsi individual dukun prewangan, terlihat pada penyembuhan suatu penyakit, penglarissan, keselamatan dan ketentraman dalam berumah tangga maupun diri manusia itu sendiri, kelulusan, penemu barang-barang yang sudah lama hilang, jodoh, percepatan dalam mendapatkan suatu pekerjaan, ahli dalam pemasangan susuk, ahli dalam pemenangan kepala desa, pawang hujan, dan ahli petangan. Sedangkan fungsi sosial dukun prewangan, terlihat pada kegiatan gotong royong desa dan proses musyawarah yang menghadirkan dukun sebagai penasehatnya.

Actions (login required)

View Item