KURNIA SARI NASTITI, 070810531 (2012) DAMPAK IMPLEMENTASI KESEPAKATAN PERDAGANGAN BARANG DALAM ASEAN CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA) TERHADAP DAYA SAING TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) INDONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) HI.01-12 Nas d abstrak.pdf Download (336kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) HI.01-12%20Nas%20d.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menelaah tentang mengapa kesepakatan perdagangan barang dalam kerangka ACFTA (Agreement On Trade In Goods Of The Framework Agreement On Comprehensive Economic Co-Operation Between The Association Of Southeast Asian Nations And The People’s Republic Of China/ TIG ACFTA) semenjak diimplementasikan tahun 2005 hingga 2010 di Indonesia justru menyebabkan penurunan daya saing TPT Indonesia terhadap TPT China di pasar domestik. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada adanya sejumlah indikator yang menunjukkan terjadinya penurunan daya saing TPT Indonesia terhadap TPT China semenjak kesepakatan tersebut diimplementasikan salah satunya yakni banyaknya industri di sektor TPT yang kolaps atau gulung tikar karena tidak mampu bertahan dalam sulitnya persaingan dengan TPT China. Permasalahan ini kemudian dianalisa dengan menggunakan metode eksplanatif dengan menjadikan teori dan konsep keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif yang kemudian dihubungkan dengan teori perdagangan bebas. Dari pendekatan teoritik yang dimunculkan, dapat ditarik jawaban sementara bahwa kesepakatan TIG ACFTA menyebabkan penurunan daya saing komoditi TPT Indonesia terhadap TPT China di pasar domestik karena implementasi kesepakatan tersebut (sejak tahun 2005 hingga 2010) telah menghambat pemanfaatan keunggulan komparatif dan penciptaan keunggulan kompetitif komoditi TPT Indonesia. Berdasarkan temuan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa kesepakatan TIG ACFTA menyebabkan penurunan daya saing komoditi TPT Indonesia terhadap TPT China di pasar domestik karena telah menimbulkan hambatan terhadap keunggulan komparatif melalui hadirnya gangguan pada ketersediaan input produksi berupa tenaga kerja dan bahan baku. Sedangkan hambatan terhadap penciptaan keunggulan kompetitif berkenaan dengan meningkatnya kuantitas TPT impor dari China, minimnya transfer teknologi, serta terjadinya persaingan yang tidak sehat antara TPT Indonesia dengan TPT China.

Actions (login required)

View Item