SRI SUKARTININGSIH, 2006
(2009)
MAKNA `BONEK SEJATI' Studi Interpretif Tentang Makna Bonek Sejati Pada Komunitas Bonek (Pendukung Persebaya) di Surabaya.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Bonek adalah sebutan bagi suporter atau pendukung tim sepak bola Persebaya Surabaya yang notabenenya identik dengan tindakan-tindakan kekerasan. Setiap kali pertandingan diselenggarakan antara Persebaya dengan lawannya, bonek selalu berbuat 'ulah', dalam arti selalu membuat kerusuhan. Beberapa sumber menerangkan perilaku `liar' mereka dilakukan karena tim sepakbola yang mereka dukung kalah atau karena mereka tidak puas terhadap keputusan wasit. Tidak hanya itu, bahkan ketika tim yang mereka dukung menang pun mereka tetap berbuat keributan. Memang tidak semua pendukung Persebaya melakukan itu, inilah yang mendasari terbentuknya klasifikasi bonek yaitu bonek pokroh, bonek biasa dan bonek liar.
Bonek sebagai fenomena kerumunan (crowd) telah diorganisir oleh dua lembaga yang bersaing yaitu YSS dan PFC. Tujuan organisasi adalah memberikan sosialisasi nilai¬nilai sportivitas untuk meminimalisir tindakan kerusuhan bonek. Tetapi sebagian besar bonek yang lain yang tidak masuk dalam organisasi membentuk komunitas sendiri. Dalam komunitas bonek ini berkembang nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh mereka dan dijadikan dasar untuk melakukan tindakan-tindakan kekerasan dan kerusuhan yang meresahkan dan merugikan masyarakat. Nilai-nilai ini merupakan hasil dari pemaknaan yang dilakukan oleh bonek terhadap simbol bonek sejati melalui interaksi sosial.
Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini yaitu bagaimana bentuk-bentuk interaksi yang dilakukan bonek, nilai-nilai apa yang terkandung dalam simbol bonek sejati, dan bagaimana makna bonek sejati bagi bonek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial bonek terdiri dari interaksi di dalam dan di luar lapangan. Di dalam lapangan terdiri dari keberangkatan menuju stadion, sebelum masuk stadion, setelah di dalam stadion, dan perjalanan pulang. Interaksi di luar lapangan terdiri dari interaksi dalam organisasi, dalam kehidupan bermasyarakat (kampung, kantor, sekolah), dan interaksi dalam dunia cyber.
Makna yang diberikan oleh bonek terhadap simbol bonek sejati makna edjective yaitu makna sesuai dengan terminologi bonek bahwa bonek sejati merupakan simbol keberanian, simbol kejantanan dan simbol kebanggaan. Adapun makna yang lain yang tertangkap yaitu makna yang lebih dalam yang oleh penulis disebut sebagai makna obyektif yang menganggap bahwa bonek merupakan sumber inspirasi, spirit kehidupan dan agama kedua.
Simbol bonek sejati yang dimaknai kemudian diabstraksikan menjadi nilai-nilai yang dijadikan landasan bertindak. Nilai-nilai yang berkembang dalam komunitas bonek yaitu nilai-nilai yang dokonotasikan negatif, identik dengan kekerasan. Namun, disamping itu dalam komunitas bonek juga berkembang nilai-nilai dengan konotasi positif seperti nilai-nilai sportifitas, kreatifitas, rasionalitas, dan nilai kedewasaan yang baru dikembangkan melalui organisasi.
Menurut tinjauan teori kekerasan milik Douglas dan Waksler, tindakan kekerasan yang dilakukan bonek termasuk pada kekerasan terbuka dan kekerasan tertutup. Sedangkan, menurut kajian teori kelompok sosial, kerumunan bonek merupakan bentuk causal crowd, action crowd, dan expressive crowd.
Actions (login required)
|
View Item |