KONFLIK LUMPUR PORONG: Studi Deskriptif Tentang Dinamika Konflik Dari Vertikal Menjadi Horizontal Warga Desa Jatirejo, Siring, Kedung Bendo, Renokenongo Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

MUHAMMAD AMJAD, 070417335 (2009) KONFLIK LUMPUR PORONG: Studi Deskriptif Tentang Dinamika Konflik Dari Vertikal Menjadi Horizontal Warga Desa Jatirejo, Siring, Kedung Bendo, Renokenongo Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (33kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-amjadmuham-10107-fis.p1-9.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian yang dilakukan mengenai konflik di porong tentang dinamika konflik warga 4 desa yang terdampak Lumpur lapindo, bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai konflik yang terjadi. Siapa saja yang terlibat konflik, dinamika konflik yang terbentuk, faktor apa yang menyebabkan konflik itu lahir serta bagaimana langkah penyelesaiannya. penelitian ini dilakukan dengan metode snow ball untuk menemukan narasumber dan data yang didapatkan akan diinterpretasikan menggunakan kerangka teori yang relevan dengan temuan data. Realitas Konflik yang terbangun antara warga dengan lapindo, ataupun antar kelompok korban Lumpur tidak dapat dilepaskan dari faktor kepentingan. Berawal dari kepentingan warga untuk mendapatkan ganti rugi dari Lapindo, kemudian konflik tereskalasi berubah menjadi benturan antar warga dengan terciptanya berbagai kelompok-kelompok warga. Meredamnya konflik ketika mekanisme pembayaran 20 persen dapat terealisasikan. Pasca dibayarnya sebagian warga dengan 20 persen, warga dari berbagai desa kembali berkumpul dan membentuk kelompok warga korban lumpur dengan nama GKLL. Akibat berbedanya pandangan mengenai mekanisme pembayaran sisa 80 persen, dalam perjalanannya GKLL ini kemudian pecah dan melahirkan Geppres. Dinamika konflik ini kemudian menjadikan kondisi warga semakin terfragment menurut kelompoknya. Dibalik itu, perseteruan antar tokoh didalam desa juga tidak mampu diredam sehingga memunculkan kutub-kutub baru didalam desa tersebut. Perpecahan di atas secara otomatis menunculkan tokoh-tokoh baru yang kemudian menjadi delegasi dari warga dalam proses konsolidasi kelompok maupun penyelesaian konflik. Hingga penelitian ini diselesaikan, konflik warga ini belum terselesaikan. Seperti siklus, dinamika konflik dari yang awalnya vertikal menjadi horizontal dan tidak akan pernah bisa terselesaikan. Untuk itu dibutuhkan kesadaran dari masing-masing yang terlibat untuk menemukan solusi bersama dan ada harapan dari korban bahwa pemerintah seyogyanya turun tangan dan berkomitment untuk menyelesaikan masalah ini.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis P.12/09 Amj k
Uncontrolled Keywords: SOCIAL CONFLICT
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3700-3705 Control of social activities
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Creators:
CreatorsNIM
MUHAMMAD AMJAD, 070417335UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorWisnu Pramutanto, Drs. M.Si.UNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Prihastuti
Date Deposited: 27 Aug 2009 12:00
Last Modified: 26 Jul 2016 10:42
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/14991
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item