BAGUS WIYONO, 070016288 (2006) REPRESENTASI PEMIMPIN NEGARA PADA IKLAN KAMPANYE ( ANALISIS SEMIOTIK REPRESENTASI PEMIMPIN NEGARA DALAM IKLAN KAMPANYE SBY-JK PADA PEMILU CAPRES-CAWAPRES PUTARAN PERTAMA ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 12. Abstrak Fis K 10-06 Wiy p.pdf Download (317kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-wiyonobagu-1281-fisk_10-6.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Demokratisasi bangsa Indonesia telah memasuki babak baru dengan diadakannya untuk pertama kalinya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara langsung pada tahun 2004. Perubahan sistem ini telah merubah tatanan demokrasi secara mendasar sehingga menuntut calon pemimpin bangsa Indonesia menggunakan cara yang berbeda dari cara-cara sebelumnya. Dan salah satu cara yang dioptimalkan adalah dengan iklan politik. Iklan politik adalah bagian untuk membentuk sebuah image yang positf tentang sosok figur calon pemimpin negara. Dengan iklan politik, calon pemimpin Negara berusaha membentuk realitas tentang dirinya untuk kemudian dihadirkan kembali kepada masyarakat dengan tujuan mendulang suara sebesar-besarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi pemimpin negara melalui tokoh Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dalam iklan kampanye mereka selama Pemilu putaran I, yaitu iklan versi sajadah dan partai boleh beda yang penting SBY presidennya. Untuk mengarahkan penelitian ini, maka digunakan tinjauan pustaka tentang komunikasi politik, kepemimpinan bangsa Indonesia, analisis semiotik, iklan sebagai proses untuk mempengaruhi publik, dan bahasa dan simbol iklan politik. Metodologi penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode yang digunakan adalah dengan analisis semiotik, yaitu dengan mengamati sign atau sistem tanda yang tampak pada kedua iklan kampanye tersebut, kemudian memaknai dan menginterpretasikannya dengan menggunakan model semiotik Peirce, yaitu model elemen makna yang menghubungkan antara sign, object, dan interpretant. Selanjutnya dengan kerangka Fiske, akan dianalisis menjadi beberapa level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideology. Setelah itu dilakukan analisis terhadap masing-masing unit analisis di setiap level. Dari analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam iklan versi sajadah, sosok SBY dan Jusuf Kalla direpresentasikan sebagai calon pemimpin negara yang nasionalis religius serta demokratis dimana mereka menggunakan nilai-nilai agama sebagai panduan moral untuk memimpin negara ini. Selain itu mereka juga berusaha untuk mengembalikan nilai-nilai nasionalisme bangsa Indonesia yang saat ini mulai luntur. Sedangkan dari iklan versi partai boleh beda yang panting SBY presidennya, dapat disimpulkan bahwa SBY dan Jusuf Kalla direpresentasikan sebagai pemimpin yang memberikan kepedulian untuk memajukan setiap sektor kehidupan bangsa Indonesia serta lebih mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingan elit politik. Secara umum, pemimpin negara juga harus melibatkan rakyatnya dalam membangun negara, tidak sewenang-wenang dan otoriter.

Actions (login required)

View Item