Widya Rizki Rahmawati, 070116554 (2006) Wacana Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Televisi (Critical Discourse Analysis testing Kekerasaan Dalam Rumah Tangga khususnya Kekerasan Terhadap Istri, dalam Program Acara Omah Dhoyong di Jtv). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 18. Abstrak Fis K 50-06 Rah w.pdf Download (338kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-rahmawatiw-3121-fisk50-6.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Televisi adalah bagian dari prakondisi dan konstruksi selektif pengetahuan sosial yang digunakan untuk mempersepsi `realitas' dan secara imajiner merekonstruksi hidup pemirsanya. Oleh sebab itu televisi mempunyai kemampuan yang sangat besar untuk mempengaruhi pemirsanya dalam mempersepsi `realitas', mengenai wacana Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), khususnya kekerasan terhadap istri (KTI). Salah satu tayangan yang mengangkat tema mengenai KTI di televisi adalah program acara Omah Dhoyong yang ditayangkan di Jtv. Penelitian ini bertujuan menjawab perumusan masalah yaitu: Bagaimanakah wacana KDRT, khususnya KTI, dalam program acara Omah Dhoyong di Jtv. Tinjauan pustaka yang digunakan adalah Cultural Studies, Ideologi dan Hegemoni Media Massa Di Balik Teks, Membaca Images Televisi Sebagai Sebuah Teks, KDRT Sebagai Fenomena Budaya Kekerasan Terhadap Perempuan, serta Critical Discourse Analysis. Data diperoleh dengan 3 cara yaitu teknik dokumentasi berupa rekaman audio visual dari program acara Omah Dhoyong episode 12 April 2005, wawancara semi terstruktur dengan reporter dan produser program acara Omah Dhoyong, serta studi kepustakaan. Data dianalisis secara kualitatif menggunakan metode Critical Discourse Analysis (CDA) dengan model Norman Fairclough. Wacana KTI yang akan dianalisis antara lain adalah: bentuk¬-bentuk kekerasan, faktor penyebab, dampak kekerasan, serta posisi dan peran sosial suami istri dalam rumah tangga. Dari hasil penelitian terungkap, wacana KTI dalam program acara Omah Dhoyong direpresentasikan dalam bentuk fisik, psikologis, ekonomi, dan seksual. Faktor penyebab KTI dalam program acara tersebut terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal berkaitan dengan hubungan kekuasaan suami-istri yang timpang serta adanya diskriminasi gender di kalangan masyarakat. Faktor internal diantaranya adalah penerimaan terhadap kekerasan oleh keluarga dan masyarakat, serta kekerasan sebagai cara yang digunakan suami untuk menyelesaikan masalah. Dampak KTI yang direpresentasikan terdiri dari dampak medis dan dampak psikologis. Posisi suami dan peran sosial suami dan istri dalam rumah tangga yang direpresentasikan adalah posisi suami lebih superior/dominan, sedangkan posisi istri adalah sebagai subordinat suami. Peran sosial suami dalam rumah tangga adalah sebagai pembuat keputusan, pemegang kontrol, dan pemegang kekuasaan. Sedangkan peran sosial istri hanya patuh dan menurut terhadap keputusan, kontrol, dan kekuasaan suaminya. Kesimpulannya, wacana KDRT, khususnya KTI, dalam program acara Omah Dhoyong direpresentasikan dalam beberapa bentuk, faktor penyebab, dampak, serta posisi dan peran sosial suami istri dalam rumah tangga. Wacana KDRT tersebut terbentuk dari Discourse Practice serta Sociocultural Practice. Dalam program acara Omah Dhoyong, ideologi dominan yang secara radar ditanamkan pada audience adalah ideologi patriarki. Selain itu program acara Omah Dhoyong ini diproduksi dan dikonsumsi dalam masyarakat yang menganut sistem budaya patriarki.

Actions (login required)

View Item