NOVI NURUL AINI, 040710448 (2012) EFISIENSI LEMBAGA ZAKAT NASIONAL MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS PERIODE 2008-2009. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2012-aininovinu-23480-feb-ei-0-k.pdf Download (309kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-aininovinu-19859-febei0-2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu tolok ukur kinerja suatu perusahaan adalah efisiensi. Efisiensi berarti minimisasi input. Pengukuran kinerja yang biasa dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Dalam kenyataannya pengukuran tersebut belum mampu untuk menunjukkan kondisi operasional suatu perusahaan yang sesungguhnya. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, terdapat metode yang dapat mengukur kinerja perusahaan yang mampu menangani banyak input dan output sekaligus, yaitu metode Data Envelopment Analysis (DEA). Metode DEA merupakan suatu program linear yang bertujuan untuk memaksimumkan input dan output. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi relatif Lembaga Zakat Nasional pada tahun 2008-2009 serta melihat sumber inefisiensinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang memakai metode data envelopment analysis (DEA) dengan asumsi variable returns to scale (VRS). Responden terdiri dari tiga LAZNAS yang telah dikukuhkan oleh pemerintah sejak tahun 2001 dan memiliki laporan keuangan yang lengkap yaitu PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat), YDSF (Yayasan Dana Sosial Al-Falah), dan RZ (Rumah Zakat). Penelitian ini menggunakan pendekatan intermediasi serta menggunakan variabel yang sesuai dengan pendekatan intermediasi tersebut yaitu penerimaan dana zakat sebagai variabel input dan lima komponen sebagai variabel output yaitu aktiva tetap, aktiva lancar, gaji karyawan, biaya operasional dan penyaluran dana zakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata tingkat efisiensi ketiga LAZNAS yang diteliti mengalami kenaikan dari tahun 2008 hingga 2009. Dari sisi input dan output pada tahun 2008, ketiga LAZNAS yakni PKPU dan RZ, mencapai nilai efisiensi yang maksimal, sedangkan YDSF mengalami inefisiensi.. Namun terjadi perubahan tingkat efisiensi pada tahun 2009, ketiga LAZNAS sama-sama mengalami capaian efisiensi maksimal dari sisi input dan output.

Actions (login required)

View Item