Novelyn Diana Nona Krisna Tanjung, 070216705 (2007) PERAN SEBAGAI IBU DAN SEBAGAI ISTRI (STUDI DESKRIPTIF TENTANG PERAN SEBAGAI IBU DAN SEBAGAI ISTRI OLEH PEREMPUAN YANG MENIKAH DI USIA MUDA AKIBAT KEHAMILAN DI LUAR NIKAH). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-tanjungnov-4629-fiss05-k.pdf Download (314kB) | Preview |
|
|
Text (FULL TEXT)
15068.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Konsepsi peran mengandaikan seperangkat harapan. Para pelaku peran diharapkan untuk bertindak dengan cara-cara tertentu dan mengharapkan pelaku peran yang lain untuk bertindak dengan cara-cara tertentu pula. Pasangan suami¬ istri yang baru menikah tentunya akan mendapatkan peran yang baru pula. Dalam penelitian ini, diajukan dua rumusan masalah, yakni: pertama, bagaimana pasangan suami-istri yang menikah akibat kehamilan di luar nikah menjalankan peran sebagi orang tua dan sebagai seorang suami atau seorang istri? Kedua, hal-hal apa sajakah yang mampu mendorong pasutri yang menikah akibat kehamilan di luar nikah untuk meningkatkan perannya sebagai orang tua dan sebagai suami atau istri agar menjadi lebih baik? Sebagai pisau analisis dalam penelitian ini, beberapa teori dan pemikiran yang dipakai, diantaranya adalah: teori peran, pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, teori kontrol sosial, penyesuaian diri dalam perkawinan, dan tahap-tahap perkembangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe pcnelitian deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Surabaya. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Karena Ketidaksiapan informan saat menikah, maka mereka masih banyak dibantu oleh orang tua dan keluarga, baik masalah ekonomi maupun pengasuhan anak; 2. Para informan belum seutuhnya mampu menjalankan peran sebagai ibu dan sebagai istri yang baik, bahkan beberapa di antara informan tersebut selingkuh dengan laki-laki lain; 3. Informan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan keluarga pasangan, terutama ibu mertua; 4. Para Informan belum sepenuhnya mampu menghilangkan kebiasaan-kebiasaan (sikap dan perilaku) lamanya; 5. Hal yang dapat mendorong para informan untuk menjadi lebih baik dalam menjalankan perannya adalah denga menumbuhkan kontrol sosial internal melalui rangsangan dan dukungan sosial yang positif dari orang-orang yang ada disekitar mereka, kehadiran anak, pengendalian melalui sosialisasi, dan pengaruh faktor situasi terhadap perilaku.
Actions (login required)
View Item |