Muhammad Abduh, 070216803
(2007)
XEROX ART (Analisis Barthesian Tentang Membedah Deformasi Makna dalam Komik Alternatif).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Komik merupakan sebuah fenomena menarik pada masyarakat kita, dimana orang-orang rela untuk membelinya meskipun membutuhkan dana yang tidak sedikit pula dan berkesan konsumtif. Daya jual komik yang begitu luas tidak selalu membanggakan seperti yang terjadi ketika komik Indonesia menjadi "tuan rumah" di negeri sendiri. Pasalnya, nyaris seluruh kesuksesan tersebut merupakan buah karya komikus asing. Minimnya prestasi komikus lokal dalam menembus pasar perkomikan saat ini memang menimbulkan setumpuk pertanyaan, seperti seberapa gigih sebenarnya para komikus Indonesia saat ini dalam menarik simpati masyarakatnya? Apakah karya mereka saat ini telah ter"kalah"kan dari sisi visual ataupun ideologis dari penerbit yang menerbitkan karya-karya komikus Jepang, Korea, dan karya-karya asing lainnya?
Akan tetapi, tidak semua komik lokal didominasi manga, beberapa kelompok masyarakat dan komunitas komikus lokal ada yang mencoba mempertahankan eksistensi komik-komik lokal. Berusaha untuk meramaikan scene atau kancah perkomikan Indonesia, persaingan terhadap komik mainstream tidak saja dilakukan oleh penerbit, melainkan juga para komikus lokal itu sendiri. Seperti yang dilakukan oleh kelompok komik indie atau dapat disebut "independen" atau juga alternatif Komik Daging Tumbuh sebagai salah satu komik alternatif yang juga menerapkan proses produksi, distribusi, dan menjaga reproduksi dari kondisi produksi yang berbeda dari jalur mainstream menjadi sebuah fenomena menarik dalam dunia perkomikan di Indonesia.
Komik sebagai sebuah media penyampaian yang efektif dalam menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat merupakan sebuah obyek yang potensia1 dijejali berbagai ideologi dan pemaknaan didalamnya, sehingga selubung tanda dan deformasi pemaknaan akan tanda dalam komik alternatif memperlihatkan ideologi serta budaya yang menghidupi komik alternatif, yaitu budaya yang beroposisi secara biner dengan komik mainstream, budaya independent
Actions (login required)
|
View Item |