ROYYAN MUHAMMAD, 070810214 (2013) SENI TARI GLIPANG DI KABUPATEN PROBOLINGGO (Studi Deskriptif Makna Simbolik Tari Glipang dari Sudut Pandang Pelaku). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-muhammadro-26242-5.-abstr-k.pdf Download (321kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 15119.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kesenian tradisional selalu terkait dengan masyarakat karena sebagai corak masyarakat pendukung tradisi-tradisi kesenian. Ada banyak bentuk kesenian tradisional yang memiliki banyak makna, baik dalam bentuk simbol, maupun lainnya. Salah satunya adalah kesenian Glipang yang ada di Desa Pendil Kabupaten Probolinggo. Seni tari adalah hasil daya kreasi dalam olah pikir yang kemudian diciptakan oleh seseorang yang diwujudkan dalam gerak tubuh dengan iringan musik lagu daerah yang memiliki daya tarik secara estetika maupun ada nilai kesakralan pada tarian tersebut. Membahas seni tidak hanya sebagai suatu sistem simbol, namun juga membahas tentang seni sebagai suatu teks, yang biasa disebut dengan pendekatan tekstual dan juga pendekatan kontekstual. Pendekatan tekstual atau hermeneutik, dapat digunakan untuk mengkaji tentang makna simbolik dalam hal tata rias, busana, aksesoris yang dipakai, alat musik yang mengiringi, dan makna setiap gerakan pada Tari Glipang. Metode pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara kepada informan yang menjadi generasi penerus atau cucu pencipta Tari Glipang. Hasil penelitian ini bahwa Seni Tari Glipang paduan dari Gerakan Rudat, kesenian Topeng Gethak, Seni Hadrah, Gerakan Samman, dan juga pencak silat. Semboyan Tari Glipang ini adalah “etembeng poteh matah, mongok potiah tolang”yang artinya daripada putih mata, lebih baik putih tulang. Daripada malu, lebih baik mati.

Actions (login required)

View Item