TRI YUSTISIA PUTRI, 070317015 (2007) PRODUKSI TEKS MEDIA MASSA INDONESIA TERHADAP PEMBERITAAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG NTIPORNOGRAFI DAN PORNOAKSI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-putritriyu-8936-abstract-8.pdf Download (330kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 15147.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu peristiwa sebagai realitas yang sempat mewarnai isi media massa adalah pembahasan Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pomoaksi (RUU APP). Kontroversi akan RUU ini bukan hanya mewarnai jalanan dengan atribut aksi, tapi juga mewarnai media massa. Ada pihak yang mendukung RUU ini dengan alasan penyelamatan moral bangsa, tapi juga ada pihak yang menolak karena dianggap mengekang kebebasan berekspresi serta melanggar wilayah-wilayah privat yang dianggap tidak perlu diatur lewat undang-undang Media dalam hal ini mempunyai peran besar dalam penyajian realitas kontroversi RUU APP. Pemberitaan media massa terhadap isu ini bisa jadi turut mempengaruhi pembentukan opini dalam benak khalayak. Berdasarkan hal tersebut, sebuah penelitian tentang efek media akan sangat menarik dilakukan. Penelitian ini mempunyai rumusan masalah "Bagaimanakah media massa memproduksi teks pemberitaan Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP)?" Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui produksi teks pemberitaan RUU APP di media massa dengan menjelaskan dan mengidentifikasi opini-opini yang dibentuk oleh media massa tentang isu seputar RUU APP. Dalam menganalisis teks media massa, peneliti menggunakan metode framing yang dikemukakan oleh Pan & Kosicki. Mereka mendefinisikan framing sebagai proses mebuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih dari pada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan itu, dengan menekankan pada struktur berita, struktur sintaksis, skrip, tematis, dan retoris. Penelitian ini menunjukkan ada perbedaan pembentukan opini oleh media massa terhadap RUU APP. Penelitian ini mengambil Tempo & Forum Keadilan sebagai sasaran penelitian. Tempo & Forum Keadilan sebagai dua majalah berita dengan spesifikasi berita yang berbeda, Tempo sebagai majalah berita umum, sedang Forum Keadilan mengkhususkan pada bidang hukum, tapi memiliki ideologi yang sama, sehingga menarik untuk diteliti, apakah dengan ideologi yang sama dimungkinkan untuk mempunyai bentukan frame yang berbeda. Tempo cenderung membentuk opini jika RUU APP merupakan undang-undang yang multitafsir, sehingga dapat merugikan kelompok-kelompok tertentu. Sedangkan Forum lebih fokus pada isu pornografi yang makin meresahkan masyarakat sehingga dibutuhkan tindakan untuk menyelamatkan moral bangsa, yaitu dengan disahkannya RUU APP.

Actions (login required)

View Item