MAHASISWA DAN POLITIK KAMPUS

SATYAGRAHA, 070116492 (2008) MAHASISWA DAN POLITIK KAMPUS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-satyagraha-8906-abstract-8.pdf

Download (321kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
15169.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Mahasiswa dengan segala dinamika kehidupannya sangat menarik untuk diikuti. Dalam kehidupan kampus ada istilah Politik Kampus dimana terdapat pertarungan dalam memperebutkan kursi di ranah "pemerintahan kampus" antar lembaga Organisasi Kemahasiswaan Ekstra Kampus atau Ormek. Ormek merupakan tempat bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri mereka selain melakukan kegiatan yang berbau akademis. Harus diakui bahwa keberadaan Ormek ini tidak dikenal dalam Keputusan Mendikbud RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi. Namun, keberadaan mereka tidak bisa diabaikan dalam kehidupan lingkungan kampus. Pada umumnya Ormek terkait dengan aliran politik atau ideologi yang berbeda¬beda. Ormek mampu melibatkan diri ke dalam Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus, dalam hal ini BEM maupun BLM. Sarana yang dipakai oleh Ormek untuk melibatkan diri dalam ranah "perpolitikan kampus" adalah momen Pemilihan Umum Raya Mahasiswa atau PEMIRA. Demikian pula yang terjadi dalam Kampus FISIP UNAIR. Ada empat Kekuatan Ormek terbesar dalam kampus ini, yaitu GMNI, HMI, PMII dan KAMML Dan GMNI selama hampir empat tahun ini mampu menciptakan pemerintahan mahasiswa yang solid dalam bidang eksekutif maupun legislatif Dan, setelah "berkuasa" apakah lingkungan kehidupan berdemokrasi telah berjalan dengan baik. Kesimpulan yang didapat Ormek sebagai aktor utama dalam Politik Kampus, dengan memakai pendekatan demokrasi deliberatif, belum mampu menjalankan prinsip demokrasi secara sepenuhnya. Perhatian lebih khusus diberikan kepada lembaga legislatif, dalam hal ini BLM karena mereka memiliki masalah internal yang cukup mengganggu, yaitu buruknya komunikasi dan koordinasi di antara anggotanya. Sehingga tidak ada yang mengawasi maupun mengontrol kinerja badan eksekutif (BEM). Kemudian, dalam mengatasi perbedaan orientasi, solusi yang ditawarkan selain Musyawarah adalah sistem voting atau pemilihan suara. yang cenderung kurang menguntungkan kelompok minoritas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis P 38/08 Sat m
Uncontrolled Keywords: POLITICS; COLLEGE STUDENTS
Subjects: H Social Sciences > HS Societies secret benevolent etc > HS1-3371 Societies: secret, benevolent, etc. > HS1501-2460.7 Other societies. By classes > HS2301-2460.7 Political and "patriotic" societies
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Creators:
CreatorsNIM
SATYAGRAHA, 070116492UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHaryadi, Drs., MSiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dewi Rekno Ulansari
Date Deposited: 16 Apr 2009 12:00
Last Modified: 04 Jul 2017 21:47
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15169
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item