AHMAD HASAN UBAID, 070417323 (2009) FUNDAMENTALISME ISLAM ( STUDI DESKRIPTIF TENTANG IDEOLOGI DAN STRATEGI GERAKAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI) DAN KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (KAMMI) DI INDONESIA). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-ubaidahmad-8889-abstract-8.pdf Download (344kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
15174.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Fenomena keagamaan seringkali muncul sebagai respon dari kebobrokan moral suatu masyarakat yang telah terkontaminasi oleh perubahan-perubahan, baik sosial, budaya dan juga politik. Hal yang sama juga terjadi dalam Islam. Respon terhadap perubahan telah menjadi kunci utama dalam mengklasifikasikan kelompok¬kelompok Islam. Kelompok fundamentalisme Islam sendiri mengambil pola difensif atau bahkan proaktif dalam menyikapi perubahan yang ada, terutama yang datang dari Barat. Barat bagi kelompok fundamentalisme Islam dijadikan sebagai simbol deklanasi moral. Ide-ide Barat sendiri telah memainkan peran yang signifikan terhadap hal tersebut. Terlebih kebebasan yang merupakan salah satu dari nilai yang terdapat dalam demokrasi. Kelompok fundamental sendiri memilki sikap yang berlainan akan hal ini. Bagi sebagian kelompok demokrasi merupakan produk Barat yang jahili yang tidak sesuai dengan pedoman yang telah dibawa oleh Nabi SAW. Lainnya menganggap demokrasi dapat digunakan sebagai sarana untuk berdakwah dan beraktivitas. Ciri utama kelompok fundamentalisme Islam adalah mengintegrasikan agama dan politik dalam satu kesatuan yang utuh. Islam sendiri bagi mereka merupakan pedoman hidup dari Allah yang telah sempurna dan berisi aturan yang lengkap, mulai dari bidang sosial, budaya dan juga politik. Selain itu, tentunya aturan tentang ritualitas agama. Meskipun memiliki kesamaan dalam integrasi agama dan politik, beberapa kelompok berbeda pandangan dalam mengformulakan syariat tersebut. Diantaranya ada yang bersikeras menjadikannya sebagai konstitusi sebuah negara yang upaya tersebut hanya dapat dicapai dengan mendirikan negara Islam, sedangankan lainnya lebih menitikberatkan perhatian dalam membanguan moralitas dari bawah guna menciptakan masyarakat madam. Tentunya sikap kelompok-kelompok tersebut di atas memiliki lndasan berpikir ideologis dari tokoh-tokoh tertentu yang kemudian mempengaruhinya. Landasan inilah yang dijadikan pijakan dalam bersikap dan memandang suatu permasalahan. Banyaknya pelajar Indonesia yang belajar di Timur Tengah telah menjadi pola transmisi ide-ide kelompok-kelompok fundamentalisme Islam di Indonesia yang kemudian menjadi embrio bagi terbentuknya gerakan fundamentalisme Islam di Indonesia.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis P 26/08 Uba f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | SOCIETIES; POLITICS AND CULTURE | ||||||
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics > BJ1725 Ethics of Social Groups, Classes, etc., Professional Ethics H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM701 Social systems |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dewi Rekno Ulansari | ||||||
Date Deposited: | 16 Apr 2009 12:00 | ||||||
Last Modified: | 06 Jun 2017 17:33 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15174 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |