KOMUNIKASI POLITIK PADA MASYARAKAT DESA DALAM PEMILU LEGISLATIF 2009 (STUDI KASUS : DESA BALONG PANGGANG , KEC. BALONG PANGGANG KAB. GRESIK)

SIGIT ARIS SETIAWAN, 070517694 (2009) KOMUNIKASI POLITIK PADA MASYARAKAT DESA DALAM PEMILU LEGISLATIF 2009 (STUDI KASUS : DESA BALONG PANGGANG , KEC. BALONG PANGGANG KAB. GRESIK). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-setiawansi-18979-fisp09-k.pdf

Download (305kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-setiawansi-15784-fisp09-0.pdf
Restricted to Registered users only

Download (685kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pemilu legislatif 2009 merupakan pemilu cukup fenomenal. Dengan perubahan sistem penentuan caleg terpili menjadi sistem suara terbanyak mengakibatkan kompetisi antar caleg baik sesama partai maupun beda partai semakin meriah. Mereka berusaha keras untuk memperoleh dukungan dari rakyat. Kampanye yang dilakukan para calegpun cukup intensif. Dari kota sampai ke desa-desa. Dimana desa merupakan tempat tinggal mayoritas masyarakat di Indonsia. Desa menjadi obyek penelitian menarik, karena dulunya masyarakat desa yang umumnya sangat menjaga kerukunan, kekeluargaan,gotong royong. Namun,. Sistem demokrasi memakasa mereka untuk hidup berkelompok-kelompok antara kelompok pendukung satu dengan yang lain. Dalam kompetisi tersebut, di desa terjadi komunikasi politik antara caleg dengan pemilih, maupun sesama pemilih. Bagaimana di warung-warung kopi orang ramai membicarakan masalah pilihan politik. Isu-siu yang mereka bahas tidak jauh dengan propaganda-propaganda politik masing-masing kandidat dan tim suksesnya. Di Desa Balong panggang yang kebetulan menjadi lokasi penelitian, ditemukan bahwa pemilih didesa memiliki perilaku politik yang cukup beragam. Ada yang memilih untuk menjadi pemilih ideologis, pemilih pragmatis, pemilih rasionalis. Begitu pula untuk para caleg, mereka juga ada yang idealis, realis idealis, dan realis pragmatis. Dengan perilaku politik yang berbeda, ternyata komunikasi politik yang dilakukan juga berbeda. Ada yang benar-benar mempertimbangkan latar belakang ideologis, seperti pendukung fanatik Muhamadiyah, Nahdlatul Ulama, Nasionalis. Ada yang tidak terlalu mempertimbangkan latar belakang, asal komitmen dan visi yang diangkat baik, maka dia mendukung. Yang memprihatinkan adalah penganut pragmatisme. Bagaimana mereka hanya mempertimbangkan besar uang yang diberikan para caleg. Disini, pendidikan politik untuk pemilih desa, sangat diperlukan, apalagi kalau sampai rekonsiliasi pasca pemilihan tidak berhasil. Maka akan semakin memperburuk keadaan. Struktur sosial masyarakat desa akan mengalami perubahan ke arah negatif. Oleh karena itu pendewasaan politik masyarakat desa dengan sistem politik demokrasi langsung harus ditanamkan dengan sebaik-baiknya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FIS P 09 / 10 Set k
Uncontrolled Keywords: ELECTION;COMMUNICATION � POLITICAL ASPECT
Subjects: H Social Sciences > HS Societies secret benevolent etc > HS1-3371 Societies: secret, benevolent, etc. > HS1501-2460.7 Other societies. By classes > HS2301-2460.7 Political and "patriotic" societies
T Technology > T Technology (General) > T10.5-11.9 Communication of technical information
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Creators:
CreatorsNIM
SIGIT ARIS SETIAWAN, 070517694UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorPriyatmoko, Drs., M.A.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dewi Rekno Ulansari
Date Deposited: 14 Jun 2011 12:00
Last Modified: 08 Sep 2016 05:58
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15215
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item