SONNY EKA PRANATA, 070517793 (2010) "PELEMBAGAAN PERBEDAAN AFILIASI POLITIK PENGURUS GERAKAN PEMUDA ANSOR CABANG NGANJUK DALAM PILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR 2008". Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-pranatason-19027-fisp-k.pdf Download (306kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-pranatason-15826-fisp-0.pdf Restricted to Registered users only Download (914kB) | Request a copy

Abstract

Dalam sebuah organisasi yang terdiri dari sejumlah pengurus dengan sejumlah pemikiran dan karakter perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Sebuah hal yang lumrah manakala perbedaan tersebut terjadi pada organisasi yang lingkupnya berada pada perkotaan dengan mekanisme pelembagaan perbedaan yang sudah umum dilakukan yakni melalui mekanisme formal seperti musyawarah, rapat, atau diksusi. Akan tetapi, pada organisasi yang berada pada lingkup pedesaan dengan nilai-nilai tradisi dan kultur yang masih kuat mengakar pada masyarakatnya, perbedaan memberi penilaian terlebih lagi penilaian politik, bisa menjadi pemicu perselisihan. Jika demikian adanya, mekanisme pelembagaan perbedaan guna mencegah munculnya perselihan yang dilakukan oleh organisasi pada lingkup pedesaan ini tentunya berbeda dengan yang dilakukan oleh organisasi di perkotaan yakni dengan menyertakan cara-cara non-formal yang masih kental dengan nuansa tradisi dan kultur tadi. Penelitian ini fokus pada upaya mekanisme pelembagaan perbedaan afiliasi politik oleh organisasi yang berada pada lingkup pedesaan dengan menjawab rumusan masalah tentang bagaimana usaha pelembagaan perbedaan afiliasi politik yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk dalam pilihan Gubernur Jawa Timur 2008. Penelitian ini dilakukan pada organisasi Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk. Dipilih karena Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk merupakan organisasi yang memiliki basis pengaruh cukup kuat pada lingkup pedesaan. Sebagaimana diketahui, Jawa Timur menjadi basis konsentrasi masa terbesar dari Nahdlatul Ulama, dengan demikian Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk sebagai bagian dari sayap organisasi Nahdlatul Ulama tentunya juga memiliki pengaruh pada lingkungan masyarakat kaum nahdliyin. Informan dalam penelitian ini dipilih dengan memakai teknik snow-ball. Informasi diperoleh melalui wawancara dan dokumen. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pelembagaan perbedaan afiliasi politik yang terjadi dalam Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk serta bagaimana mekanisme pelembagaan perbedaan afiliasi politik yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk itu sendiri. Data tentang kepengurusan dan program kerja Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk diperoleh melalui dokumen. Dari kajian mekanisme pelembagaan perbedaan afiliasi politik Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk, dapat dikemukakan hasil penelitian sebagai berikut. Pelembagaan perbedaan afiliasi politik yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk dilakukan melalui dua mekanisme yakni mekanisme non-formal dan mekanisme formal. Mekanisme non-formal meliputi kegiatan liwetan, istigotsah, tahlilan, dan semaan Qur’an. Mekanisme formal meliputi muasyawarah, rapat, dan diskusi internal sebagaimana lazimnya yang dilakukan oleh organisasi lainnya .Dari dua mekanisme pelembagaan perbedaan afiliasi politik, Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk lebih concern pada mekanisme non-formal. Hal ini menunjukan bahwa pelembagaan yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk lebih berorientasi pada cara-cara yang masih memiliki kaitan dengan tradisi dan kultur pesantren. Dalam artian lain, hal ini juga menjelaskan bahwa Gerakan Pemuda Ansor cabang Nganjuk sesungguhnya tidak memiliki mekanisme pelembagaan yang baku sebab mekanisme non-formal tadi merupakan kegiatan rutin organisasi yang secara tidak langsung juga dimanfaatkan sebagai wadah pelembagaan peredaan afiliasi politik guna mencegah munculnya perselisihan.

Actions (login required)

View Item