Bayu Tri Prasetyo, 070417352 (2012) GERAKAN ISLAM POLITIK IKHWANUL MUSLIMIN DI TIMUR TENGAH PASCA KERUNTUHAN TURKI UTSMANI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2012-prasetyoba-21197-10.abs-k.pdf Download (220kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-prasetyoba-21197-1.FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (916kB) | Request a copy

Abstract

Pasca keruntuhan kekhalifahan Turki Utsmani, umat Islam di dunia, khususnya di Timur Tengah kehilangan institusi pengayom dan pemersatu. Negara-negara Timur Tengah berada dalam kendali imperialisme Barat. Gelombang westernisasi telah mengubah kondisi sosial masyarakat Islam di Timur Tengah. Kondisi ini memicu munculnya gerakan Islam politik yang diawali dengan kemunculan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Pemikiran-pemikiran Ikhwanul Muslimin tentang Islam politik, perjuangan menegakkan syariat Islam dan pembebasan diri dari imperialisme menginspirasi gerakan-gerakan Islam politik serupa di Negara Timur Tengah lainnya. Ketokohan Hasan al-Banna dan Sayyid Quthb juga menjadi faktor dinamika Islam politik di Timur Tengah pada saat itu. Kemunculan Ikhwanul Muslimin tak pelak menjadi pembaharuan terhadap gerakan Islam politik di Timur Tengah pasca keruntuhan kekhalifahan Turki Utsmani. Penelitian ini menjelaskan faktor-faktor apa saja yang melandasi pengaruh Ikwanul Muslimin terhadap gerakan Islam politik pasca keruntuhan Turki Utsmani. Hal ini menjadi kajian menarik mengingat selama beberapa dekade terakhir gerakan Islam politik menjadi tema sentral dinamika perpolitikan di Timur Tengah. Permasalahan ini diteliti dengan menggunakan kerangka pemikiran gerakan Islam politik, Ideologi, dan Imperialisme.

Actions (login required)

View Item