Nur Kusuma Wardani, 070810212 (2013) KONSTRUKSI SOSIAL ANAK TERHADAP IBU TIRI (Studi Interpretatif Tentang Remaja yang Diasuh Oleh Ibu Tiri di Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 15321.pdf Download (297kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (873kB) | Request a copy

Abstract

Ibu tiri yaitu wanita yang menikah dengan seorang pria duda yang memiliki anak, dan kemudian menggantikan peran istrinya terdahulu menjadi ibu bagi anak-anak di keluarga barunya. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang bagaimana remaja mengkonstruksikan ibu tiri serta interaksi yang terjadi di dalam keluarga maupun di luar lingkungan keluarga. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan kerangka teori Peter L Berger. Metode penelitian ini adalanh kualitatif. Penentuan subyek adalakaum remaja yang memiliki ibu tiri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam (indepth interview). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan beberapa hasil variasi data tentang pemaknaa ibu tiri yaitu ibu tiri sebagai bukan ibu kandung yang menikah dengan ayahnya, kemudian ada remaja yang memaknai ibu tiri adalah ibu kedua bagi dia dan sebutan ibu tiri hanya sebuah status saja, ada pula yang memaknai ibu tiri ibu kedua bagi dia dan kelak mampu menjalankan peran layaknya ibu kandung terdahulu. Para remaja memiliki variasi tentang interaksi sosial setelah adanya ibu tiri maupun sebelum di lingkungan keluarga atau di luar lingkungan keluarganya, yaitu sebagai berikut : ada remaja yang kurang interaksi yang erat sehingga antara anak dan ibu tiri masih malu untuk bersikap lepas dengan ibu tirinya, kemudian ada remaja yang tetap baik dengan ibu tirinya meski terkadang terlibat beda pendapat, ada pula remaja yang tidak merespon dengan sikap ibu tirinya, namun ia bersikap baik karena permintaan sang ayah saja, serta ada remaja juga tetap kondusif keluarganya dan tetap menjalin tali persaudaraan dengan saudara kandung maupun sadara tirinya. Hasil interaksi di lua lingkungan keluarga, mereka hampir samayaitu tetap beraktivitas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, ikut serta dalam organisasi di sekitar rumahnya.

Actions (login required)

View Item