Yunita Purnamasari, 070710508 (2012) MAKNA PHBS DALAM PERAWATAN BALITA PADA KELUARGA PEMULUNG (Studi Tentang Makna Perilaku Hidup Bersih Sehat dalam perawatan kesehatan balita pada keluarga pemulung TPA Benowo Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2012-purnamasar-23982-abstract.pdf Download (305kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-purnamasar-20340-s.2312-mFULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya realitas tentang kehidupan sekelompok keluarga yang tinggal di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang banyak memiliki anak balita (bayi dibawah lima tahun). Adanya faktor keterpaksaan, dan memiliki definisi lain tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta perawatan kesehatan anak balita mereka. Oleh karena itu, penelitian ini mencari jawaban atas dua pertanyaan, yaitu makna PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam perawatan balita pada keluarga pemulung, dan bentuk perilaku perawatan kesehatan balita pada keluarga pemulung TPA Benowo.Secara teoritis, permasalahan ini akan dijelaskan dengan menggunakan perspektif teori konstruksi sosial oleh Peter L Berger dan Thomas Luckmann dan ditambahkan dengan Teori Tindakan Sosial. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan secara fenomenologis dengan paradigma interpretatif, dengan memilih lokasi penelitian di lingkungan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) benowo surabaya. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (indepth interview), dengan empat informan yang tinggal dilingkungan tempat pembuangan akhir. Tekhnik analisa data yang digunakan adalah dengan langkah-langkah seperti reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan, dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna perilaku hidup bersih sehat dalam perawatan balita pada keluarga pemulung, pada dasarnya keluarga pemulung dalam perilaku hidup bersih dan sehat tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi kesehatan anak balita mereka, Dan dengan adanya lingkungan tempat tinggal yang jauh dari bersih dan sehat anak-anak mereka jauh lebih sehat ketika berada dilingkungan tempat pembuangan akhir, jika dibandingkan dengan keadaan mereka ketika berada didesa. Begitu juga yang ada pada dimensi-dimensi perawatan kesehatan balita seperti memberikan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna, kebanyakan dari para informan menuturkan bahwa anak-anak mereka tidak terlalu suka makan nasi, melainkan lebih suka membeli jajan diluar rumah. Makan seperti sayuran dan buah-buahan, pada dasaranya para orang tua juga tidak atau jarang memberikan asupan makanan yang sehat kepada mereka, sehingga mereka sang balita tidak pernah makan-makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna. Jarangnya membawa anak-anak mereka untuk memeriksakan kesehatan rutin, itu sudah menjadi potret yang biasa dalam keluarga para pemulung.

Actions (login required)

View Item