MASYARAKAT LUMPUR LAPINDO Konstruksi Sosial Korban Lumpur Lapindo Terhadap Lembaga Kemasyarakatan

AGUS FAUZI ISMAIL, 070417308 (2012) MASYARAKAT LUMPUR LAPINDO Konstruksi Sosial Korban Lumpur Lapindo Terhadap Lembaga Kemasyarakatan. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2012-ismailagus-23997-abstract.pdf

Download (308kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2012-ismailagus-20344-s.2612-FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik social antar-kelompok atau antar-komunitas masyarakat dan teror. Semburan lumpur lapindo sebagai hasil dari bencana sosial mempunyai keunikan tersendiri. Pertama, dalam hal status bencananya, hingga saat ini status bencana semburan lumpur lapindo masih menjadi perdebatan oleh berbagai pihak dan ahli dari berbagai bidang keilmuwan, apakah termasuk bencana alam atau bencana akibat ulah manusia. Kedua, bencana semburan lumpur lapindo yang pertama kali muncul pada Mei 2006 hingga sekarang (2011) atau setelah 5 (lima) tahun terjadinya semburan lumpur lapindo, belum menunjukkan adanya tanda-tanda akan berhenti. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses kehidupan social masyarakat korban dalam upaya mengkponstruksi masyarakatnya yaitu masyarakat korban. Peter L.Berger dan Thomas Luckmann dengan teori konsruksi sosialnya, secara sosiologis telah memberikan kerangka dalam upaya melihat – bagaimana korban membangun realitasnya sebagai masyarakat korban, berangkat dari situasi dan kondisi yang anomie menuju situasi dan kondisi yang nomos – dari masyarakat korban menuju masyarakat aktif. Masyarakat aktif adalah masyarakat yang menguasai dunia sosial mereka dan berbeda dengan masyarakat pasif, dimana para anggotanya dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan luar atau kekuatan aktif lainnya. Proses sosial inilah yang diketengahkan sebagai proses perubahan sosial. Dialektika perubahan sosial telah membawa penelitian ini pada kesimpulan bahwa masyarakat akan selalu berproses. Dari masyarakat korban, menuju masyarakat aktif, hingga menjadi suatu masyarakat yang terlembagakan. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi diantara korban-korban (manusia) yang kemudian melahirkan kelompok-kelompok korban yang dilandasi oleh kesamaankesamaan kepentingan bersama. Sehingga bisa dikatakan, proses sebagai masyarakat, lembaga kemasyarakatan hadir sebagai sebuah realitas sosial, hasil dari konstruksi sosial korban lumpur lapindo.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 S.26/12 Ism m
Uncontrolled Keywords: SOCIAL CHANGE
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV551.2-639 Emergency management > HV553-639 Relief in case of disasters > HV599-639 Special types of disasters
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Creators:
CreatorsNIM
AGUS FAUZI ISMAIL, 070417308UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSoebagyo, DR. Drs. ,M.siUNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 19 Jun 2012 12:00
Last Modified: 13 Sep 2016 07:24
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15397
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item