LOVINA LAURA MANGENDARA, 070710538 (2012) OPINI PENONTON MUSLIM DI YOGYAKARTA TERHADAP AJARAN K.H. AHMAD DAHLAN SEBAGAI ULAMA DALAM FILM SANG PENCERAH. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2012-mangendara-24222-abstract.pdf Download (309kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-mangendara-20599-fis.k.22-oFULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (747kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berawal dari adanya kontroversi yang ditimbulkan oleh film Sang Pencerah. Kontroversi di timbulkan oleh ajaran KH Ahmad Dahlan sebagai ulama dalam film Sang Pencerah. Ajaran yang disampaikan KH Ahmad Dahlan dianggap tidak sesuai dengan budaya masyarakat Yogyakarta. Kauman sebagai kampung Islam terbesar di Yogyakarta tidak setuju dengan ajaran yang dibawa oleh KH Ahmad Dahlan, Pertentangan yang terjadi antara pihak Masjid Besar Kauman yang dipimpin oleh Kyai bergelar Kamaludiningrat dengan pihak KH Ahmad Dahlan. Kisah KH Ahmad Dahlan dalam memperjuangkan ajarannya diangkat menjadi sebuah film sejarah berjudul Sang pencerah. Sang Pencerah menampilkan sejarah Yogyakarta pada masa lahirnya KH Ahmad Dahlan yang berusaha meluruskan Islamisasi budaya Jawa yang sangat melekat di Yogyakarta.Hingga saat ini Islamisasi budaya Jawa masih tertanam dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta. Dengan adanya ajaran KH Ahmad Dahlan yang dikisahkanmenjadi Sang Pencerah dalam menerangi Islam di Yogyakarta tentunya menimbulkan kontroversi, karena dalam film Sang Pencerah masyarakat muslim Yogyakarta digambarkan dalam kegelapan dan ajaran KH Ahmad Dahlan hadir mencerahkan Islam yang cenderung dianggap tidak sesuai dengan Al Quran serta Hadist nabi besar Muhammad SAW. Kontroversi tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai opini penonton muslim di Yogyakarta tentang ajaran KH Ahmad Dahlan sebagai ulama dalam film Sang Pencerah. Penelitian ini mengkaji bagaimana opini penonton dalam menanggapi ajaran KH Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah. Teori S-O-R digunakan untuk melihat kecenderungan respon yang dihasilkan penonton film Sang Pencerah terhadap ajaran KH Ahmad Dahlan sebagai seorang ulama. Teori tersebut melihat kecenderungan opini positif maupun opini negatif penonton yang ditimbukan berdasarkan stimulus yang disampaikan melalui pesan-pesan dalam film sang pencerah mengenai ajaran KH Ahmad Dahlan. Menurut Ariyanto Studi Opini adalah riset yang membahas konstruksi khalayak dengan data valid hasil penelitian terhadap opini khalayak dalam memberikan penggambaran dari dampak media yang terkait. Setelah melakukan penelitian, maka peneliti menghasilkan kecenderungan opini penonton terhadap ajaran KH Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah. Opini favorable dan unfavorable ditunjukan penonton. Opini favorable mayoritas di pilih penonton setelah melihat film Sang Pencerah . Opini favorable penonton ditunjukan pada pembaharuan yang dibawa KH Ahmad Dahlan mengenai pengikisan Islamisasi budaya Jawa di Yogyakarta serta penghapusan ritual – ritual yang cenderung tidak sesuai dengan Al Quran dan Hadist nabi Muhammad SAW. Musik biola yang digunakan KH Ahmad Dahlan dalam ajarannya juga menjadi Favorable penonton meski tidak sesuai dengan budaya masyarakat Yogyakarta. Melalui ajarannya dalam film Sang Pencerah KH Ahmad Dahlan juga mendapat opini unfavorable yaitu pada ajaran tentang perubahan arah kiblat serta ajaran tentang perubahan busana kemben dan kebaya yang cenderung tidak didukung penonton muslim film Sang Pencerah di Yogyakarta.

Actions (login required)

View Item