NAOMI DAMARA, 070915007 (2013) STRATEGI MANAGEMENT STRESSOR KOMUNIKASI KELUARGA ETNIS CAMPURAN (Studi Kasus: Stressor pada Suami Beretnis Batak dan Istri Beretnis Tionghoa dalam Membangun Identitas Keluarga). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-damaranaom-28317-6.abstr-k.pdf Download (293kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) Fis.K. 58-13 Dam s.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berfokus untuk mendeskripsikan strategi management stressor (vertical, horizontal, system level) komunikasi keluarga etnis campuran Tionghoa dan Batak dalam membangun identitas keluarganya. Penelitian ini menarik karena, pembawaan dua identitas berbeda dalam sebuah keluarga seringkali memicu stressor. Adanya ketidaksesuaian pengharapan dari individu pasangan suami-istri, terlebih pada pasangan berbeda etnis Tionghoa dan Batak, disebabkan keduanya memiliki budaya dominan dan tertutup. Teori dalam penelitian adalah Power Dominance untuk melihat dominasi budaya ketika bernegosiasi membangun identitas keluarga. Identitas pada penelitian ini terdiri dari Cultural Identities dalam original family, Personal Identities yakni identitas individu, serta Small Group Identities sebagai identitas baru keluarga etnis campuran Tionghoa dan Batak yang masuk dalam teori Ordering Identities. Terdapat berbagai tekanan disetiap level family life cycle dalam pembangunan identitas keluarga, seperti vertical, horizontal, maupun system level stressor pada teori Family Stress Model. Strategi management stressor menggunakan Family Coping Strategies berguna untuk meminimalisir tekanan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, dengan pendekatan kualitatif bertipe deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan trigulasi teori. Pada akhirnya, peneliti menemukan strategi cognitive digunakan oleh suami dan istri ketika menghadapi vertical stressor akibat benturan nilai budaya dalam original family dari masing-masing pihak. Strategi cognitive dan spiritual dipilih suami ketika menjalani horizontal stressor dari masa-masa transisi kehidupan keluarga, sementara istri hanya dengan strategi cognitive. System level stressor yang merubah sistem keluarga dihadapi suami menggunakan strategi relationship, sedangkan istri menggunakan strategi cognitive dan relationship.

Actions (login required)

View Item