NOOR IFANSAH WIJAYANTO, 070914111 (2013) RITUAL AIR TERJUN SEDUDO (Konstruksi Masyarakat Tentang Upacara Ritual Air Terjun Sedudo, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-wijayanton-28550-6.abstr-k.pdf Download (93kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
Fis.S. 51-13 Wij r.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Salah satu hasil dari perilaku manusia sebagai mahluk berbudaya adalah suatu bentuk warisan nenek moyang dari budaya manusia yang Bermasyarakat adalah tradisi ritual. Karena masyarakat mempunyai tradisi kebudayaan tentu melekat pada kehidupan sehari-harinya. Ritual ini telah dibudayakan oleh masyarakat Desa Ngliman sebagai ungkapan terima kasih kepada leluhur atas keberkahan yang diterima sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui proses pemaknaan tradisi ritual air terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Nganjuk. Peneliti menggunakan metodologi kualitatif yang menghasilkan temuan data berupa narasi deskriptif. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive dan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam (indepth interview) dan dokumentasi. Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana proses terjadinya konstruksi sosial masyarakat tentang upacara tradisi ritual air terjun Sedudo. Dianalisis menggunakan kerangka teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa proses konstruksi sosial tentang upacara tradisi ritual air terjun Sedudo terjadi melalui tiga tahap stimultan yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Internalisasi terbentuk saat mulai disosialisasikan pengenalan melalui hubungan sosial dengan lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Proses ini berlanjut saat pelaku ritual ini mulai meyakini dan mempelajari sejarah ritual air terjun Sedudo sebagai realitas subjektif yang dipahami individu. Cara yang ditempuh oleh pelaku ritual dengan mengikuti ritual. Eksternalisasi terjadi saat individu mulai menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang ada di masyarakatnya, yaitu mengikuti ritual yang ada. Objektivasi terlihat saat melakukan upaya pelestarian tradisi kebudayaan ritual air terjun Sedudo. Hal ini terjadi karena tradisi ritual sudah diketahui seluruh warga masyarakat membuat tradisi kebudayaan tersebut masih eksis di masyarakat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.S. 51/13 Wij r | ||||||
Uncontrolled Keywords: | RITUALISM | ||||||
Subjects: | K Law > KB Religious law in general > KB1-4855 Religious law in general. Comparative religious law. Jurisprudence > KB400-4855 Interdisciplinary discussion of subjects > KB400 Ritual law. Religious observances and rituals | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | ||||||
Date Deposited: | 03 Dec 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 01 Sep 2016 02:29 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15703 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |