RHAPSODEA BIANCA, 071014095 (2014) KONSTRUKSI SOSIAL SINGLE MOTHER DI KOTA SURABAYA (Studi Deskriptif tentang Single Mother Berusia Produktif yang Mempertahankan Statusnya Sebagai Orang Tua Tunggal). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2014-biancarhap-34318-6.abstr-k.pdf Download (321kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2014-biancarhap-fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Sebuah keluarga idealnya terdiri dari seorang ayah, ibu, dan anak-anak mereka dengan tugas dan peranan mereka masing-masing yang bertujuan agar mampu membentuk fungsi keluarga yang ideal dan lebih baik. Tugas keluarga pada umumnya memang terlihat relatif sama, namun cara pemenuhan dan perannya bisa jadi berbeda antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lainnya. Salah satunya adalah dengan bentuk keluarga yang tidak utuh kondisi orang tuanya (single parent). Dan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana konstruksi seorang ibu (single mother) dengan usia produktif dalam memaknai dirinya sebagai orang tua tunggal meskipun sebenarnya ia mempunyai hak untuk menikah lagi. Untuk menganalisis permasalahan tersebut digunakan teori konstruksi oleh Peter L. Berger yang analisanya menekankan kepada tiga dialektika simultan yakni eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi bagaimana single mother memaknai dirinya sendiri sebagai seorang yang bertahan menjadi orang tua tunggal dengan usia produktif. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data-data kualitatif. Adapun informan dipilih secara purposive sesuai dengan kriteria yang ditentukan, didapat 4 informan utama dan 2 informan pendukung Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa single mother yang ditinggal mati suaminya memilih untuk tidak menikah lagi karena lebih mempertimbangkan keluarga, sedangkan yang karena bercerai memilih untuk tidak menikah karena trauma. Dan single mother yang ditinggal mati suaminya lebih bisa menerima untuk hidup seorang diri dibanding dengan single mother akibat perceraian yang merasa hidupnya pincang tanpa kehadiran suami. Sedangkan dalam mengatasi kebutuhan seksualnya, single mother yang ditinggal mati suaminya lebih ke arah religiusitas (puasa) dibanding single mother yang bercerai dengan suaminya yaitu dengan cara masturbasi. Single mother menurut informan bukan suatu hal yang cela dan melemahkan, akan tetapi justru merupakan suatu hal yang bisa menjadikan hidup mandiri serta mampu menghadapi cercaan di sekitarnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS. S. 53/14 Bia k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | SOCIAL CONSTRUCTION; SINGLE MOTHERS | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ503-1064 The family. Marriage. Home > HQ800-800.4 Single people | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Yuliana Ariandini Ayuningtyas | ||||||
Date Deposited: | 12 Dec 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 03 Sep 2016 01:34 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15859 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |