WETON DAN TATA LETAK PEMBANGUNAN RUMAH JAWA (STUDI DESKRIPTIF DI KECAMATAN KASIHAN DAN KECAMATAN PUNDONG – KABUPATEN BANTUL – DIY)

M FENTA BRIANINO MULIARSO, 070810412 (2014) WETON DAN TATA LETAK PEMBANGUNAN RUMAH JAWA (STUDI DESKRIPTIF DI KECAMATAN KASIHAN DAN KECAMATAN PUNDONG – KABUPATEN BANTUL – DIY). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2014-muliarsomf-34537-8.abstr-t.pdf

Download (200kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2014-muliarsomf-fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (995kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti terhadap perhitungan matematis, seni dan sejarah. Rumah orang Jawa lebih dikenal dengan sebutan rumah Joglo. Warisan budaya Jawa yaitu weton mempengaruhi sebagian pembangunan tata letak rumah masyarakat Jawa. Gempa pada tanggal 27 Mei 2006 meluluh lantakan rumah – rumah yang ada di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya daerah Bantul. Hal ini membuat gempa Yogyakarta berada di urutan keempat dari bencana alam yang paling merugikan di negara sedang berkembang dalam 10 tahun terakhir ini. Apabila weton dikaitkan dalam peristiwa gempa Yogyakarta, sebelum terjadi gempa banyak rumah – rumah warga yang perhitungan tata letak bangunan masih menggunakan weton. Penelitian ini berrtujuan untuk mengetahui masih seberapa besar pengaruh weton terhadap tata letak bangunan rumah pada masyarakat Bantul khususnya pada desa Kasihan dan desa Pundong. Peneliti meneliti studi etnografi ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui (1) wawancara mendalam secara terus menerus sampai data dirasa cukup dan (2) observasi dimana peneliti terjun langsung untuk dapat mengamati perubahan kebudayaan yang terdapat pada masyarakat korban gempa. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan teori Van Peursen yang melihat kebudayaan sebagai strategi manusia dalam menghadapi masa depan (Van Peursen:1976) dan juga menggunakan batasan dari Koentjaraningrat tentang aspek kebudayaan (Koenjtaraningrat, 1962). Penelitian ini diperoleh berbagai data tentang sebelum dan sesudah gempa terjadi, dimana pengaruh weton masih ada atau tidak dalam perhitungan tata letak bangunan rumah masyarakat Bantul. Temuan data yang terdapat terdiri dari, (1) Bagaimana penggunaan weton dalam perhitungan tata letak rumah masyarakat desa Kasihan dan desa Pundong, (2) Peristiwa penting pasca terjadinya gempa Bantul yang melanda desa Kasihan dan desa Pundong. Secara umum banyak perubahan yang terjadi pasca terjadi gempa. Bedasarkan analisa yang didapat perubahan yang terjadi meliputi, (1) Perubahan rumah setelah terjadi gempa (2) adanya rumah baru sebagai wujud kebudayaan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FIS. ANT. 33/14 Mul w
Uncontrolled Keywords: LABOR (OBSTETRICS); BUILDING LAYOUT
Subjects: T Technology > TH Building construction > TH2025-3000 Details in building design and construction
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Creators:
CreatorsNIM
M FENTA BRIANINO MULIARSO, 070810412UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBudi Setiawan, Drs. ,M.A.UNSPECIFIED
Depositing User: Yuliana Ariandini Ayuningtyas
Date Deposited: 24 Dec 2014 12:00
Last Modified: 06 Sep 2016 09:55
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15921
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item