Esti Muji Pratiwi (2015) Perbedaan Konstitusi Tubuh Antara Subras Protomalayid Dan Deutromalayid (Studi Komparatif Konstitusi Tubuh Berdasarkan Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Dada Dan Lebar Sudut Subkostal Pada Populasi Tengger Dan Populasi Jawa). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (254kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (233kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (197kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (554kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II DESKRIPSI SAMPEL.pdf Restricted to Registered users only until 19 May 2023. Download (249kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 19 May 2023. Download (292kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 19 May 2023. Download (296kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V SIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 19 May 2023. Download (233kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (274kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 19 May 2023. Download (570kB) | Request a copy

Abstract

Populasi di Indonesia memiliki beragam variasi biologis karena perbedaan faktor genetik dan adaptasi lingkungan. Variasi biologis digunakan sebagai salah satu aspek pengklasifikasian subras di Indonesia. Di Indonesia terdapat tiga kelompok ras yaitu Protomalayid, Deutromalayid dan Dayakid. Penelitian populasi di Indonesia masih sedikit yang membahas tentang ras dari aspek konstitusi tubuh, oleh sebab itu penelitian ini mengambil fokus penelitian variasi konstitusi tubuh pada subras Protomalayid yang diwakili oleh populasi Tengger dan subras Deutromalayid diwakili oleh populasi Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana variasi konstitusi tubuh pada populasi Tengger dan populasi Jawa berdasarkan klasifikasi Indeks Rohrer dan klasifikasi lebar sudut subkostal menurut Kretschmer dan adakah perbedaan variasi konstitusi tubuh di antara kedua populasi. Sampel terdiri dari 60 orang Tengger dan 60 orang Jawa dengan pembagian kategori 30 laki-laki dan 30 perempuan. Variabel yang diukur adalah tinggi badan, berat badan, lingkar dada dan lebar sudut subkostal. Ukuran tubuh sampel diukur dengan menggunakan metode Antropometri. Konstitusi tubuh ditentukan berdasarkan Indeks Rohrer dan klasifikasi lebar sudut subkostal menurut Kretschmer. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif crosstabs untuk mengetahui distribusi frekuensi serta dilakukan uji statistik Chi-Square dua sampel independen untuk mengetahui perbedaan antara dua sampel. Hasil pengukuran pada laki-laki dan perempuan populasi Tengger dan populasi Jawa menunjukkan adanya tiga variasi konstitusi tubuh yaitu leptosom, atletik dan piknik. Hasil uji statistik Chi-Square berdasarkan Indeks Rohrer dan klasifikasi lebar sudut subkostal menunjukkan tidak adanya perbedaan konstitusi tubuh antara sampel laki-laki dan sampel perempuan populasi Tengger dan populasi Jawa. Tidak adanya perbedaan konstitusi tubuh antara populasi Tengger dan populasi Jawa kemungkinan disebabkan adanya gene flow antara populasi Tengger dan populasi Jawa karena terbukanya isolat di wilayah Tengger pada abad 19. Lokasi populasi Tengger dan populasi Jawa yang berdekatan memungkinkan terjadinya percampuran gen. Hasil simpulan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan konstitusi tubuh antara subras Protomalayid yang diwakili populasi Tengger dan subras Deutromalayid yang diwakili populasi Jawa.

Actions (login required)

View Item