RESVIA AFRILENE (2015) Intervensi Amerika Serikat Dan Tiongkok Melalui United Nations Mission In Sudan (Unmis) Dalam Mendorong Partisi Sudan Selatan Dari Sudan Tahun 2011. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (Cover)
1. COVER .pdf Download (449kB) |
|
Text (Daftar Isi)
2. DAFTAR ISI .pdf Download (337kB) |
|
Text (Abstrak)
3. ABSTRAK .pdf Download (322kB) |
|
Text (Bab I Pendahuluan)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (580kB) |
|
Text (Bab II Sudan Sebagai Negara Lemah dan Inkongruen Memicu Comprehensme Peace Agreement)
5. BAB II SUDAN SEBAGAI NEGARA LEMAH DAN INKONGRUEN MEMICU COMPREHENSIVE PEACE AGREEMENT .pdf Restricted to Registered users only until 1 June 2023. Download (549kB) | Request a copy |
|
Text (Bab III Dinamika Intervensi Amerika Serikat (AS) Dan Tiongkok Melalui United Nations Mission In Sudan (UNMIS))
6. BAB III DINAMIKA INTERVENSI AMERIKA SERIKAT (AS) DAN TIONGKOK MELALUI UNITED NATIONS MISSION IN SUDAN (UNMIS).pdf Restricted to Registered users only until 1 June 2023. Download (632kB) | Request a copy |
|
Text (Lampiran)
7. LAMPIRAN .pdf Download (346kB) |
|
Text (Bab IV Kesimpulan)
8. BAB IV KESIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only until 1 June 2023. Download (335kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (346kB) |
Abstract
Penelitian ini menjelaskan keterkaitan antara dinamika intervensi PBB ke Sudan dalam tajuk UNMIS dengan hasil referendum yang pada akhirnya diambil Sudan Selatan untuk berpartisi dari Sudan pada tahun 2011. Sudan pada awalnya memiliki kedekatan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Tiongkok, sementara proses demokrasi dan tuntutan self-determination Sudan Selatan didukung oleh bantuan AS. Kondisi tersebut seakan membentuk perang sipil dengan patronase masing-masing, terlebih lagi sikap Tiongkok yang tidak hirau pada persoalan HAM apabila sedang beraktivitas bisnis dengan Sudan dengan menjual berbagai senjata untuk perang. Namun peristiwa genosida atas konflik Sudan-Sudan Selatan yang menyebabkan korban hingga dua juta jiwa membuat AS dan Tiongkok tidak memiliki pilihan lain kecuali turut dalam operasi peacekeeping PBB melalui UNMIS untuk mengamankan kepentingan masing-masing. Mengacu pada argumentasi Benjamin Miller bahwa bentuk intervensi yang melibatkan banyak negara disebut dengan intervensi kooperatif yang apabila dilaksanakan di negara lemah dan inkongruen seperti Sudan akan menghasilkan cold peace. Adanya cold peace tersebut berbentuk Comprehensive Peace Agreement yang dilaksanakan oleh UNMIS kemudian mengarah pada lima mekanisme yakni, reassurance, deterrence, restraint, reduksi konflik hingga berakhir pada hasil refendum yakni partisi tahun 2011. Keputusan partisi tersebut terjadi sebagai hasil akhir pilihan yang cenderung dilakukan oleh Sudan Selatan sebagai kelompok revisionis penuntut self-determination karena dipengaruhi dinamika intervensi AS dan Tiongkok yang dinamis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS. HI. 45/15 Afr i | ||||||
Uncontrolled Keywords: | INTERVENTION; WAR | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations > JZ6530 Humanitarian aspects of war |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Turwulandari | ||||||
Date Deposited: | 21 Aug 2015 12:00 | ||||||
Last Modified: | 31 May 2020 17:29 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15997 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |