Cahyaniar Citratri Andika (2015) Latar Belakang Pakistan Menerapkan Double Game Dalam Global War On Terror. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (276kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
2. DAFTAR ISI.pdf Download (297kB) |
|
Text (ABSTRAK)
3. Abstrak.pdf Download (196kB) |
|
Text (BAB I)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (488kB) |
|
Text (BAB II)
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 6 February 2023. Download (701kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 6 February 2023. Download (483kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7. BAB IV KESIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only until 6 February 2023. Download (300kB) | Request a copy |
|
Text
8. Daftar Pustaka.pdf Download (336kB) |
Abstract
Setelah peristiwa pengeboman gedung Pentagon dan World Trade Centre di Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, Pakistan menyatakan bergabung dengan Amerika Serikat memerangi terorisme pada tanggal 14 September 2001. Konsekuensinya, Pakistan harus mengakhiri kerjasamanya dengan kelompok-kelompok yang dikategorikan Amerika Serikat sebagai kelompok terorisme dan merupakan target dari operasi-operasi Global War on Terror. Namun demikian, bukti-bukti menunjukkan bahwa Pakistan melakukan double game, yaitu di satu sisi Pakistan membantu operasi-operasi Amerika Serikat mengejar target operasinya, tetapi di sisi lain Pakistan masih mendukung kelompok-kelompok terorisme yang memiliki sejarah hubungan kerjasama dengannya, seperti Afghan Taliban dan Laskar-e-Tayyiba. Dua teori digunakan untuk menjelaskan sikap Pakistan tersebut, yaitu Nested Games Theory, dan Regional Security Complex Theory. Hipotesis yang diajukan adalah faktor-faktor yang menyebabkan Pakistan menerapkan double game dalam GWOT karena adanya keterlibatan Pakistan dalam dua sub-games di kawasan regional. Sub-game pertama terjadi di arena yang melibatkan Pakistan dan Afghanistan. Pakistan ingin Afghanistan dipimpin kembali oleh pemerintah yang bersahabat dengan Pakistan, dan tidak menerapkan iredentisme pada etnis Pashtun Pakistan di kawasan Durand Line, yaitu Afghan Taliban. Sub-game kedua terjadi di arena yang melibatkan Pakistan dan India, yang mana konflik Pakistan-India melibatkan konflik Kashmir, serta perebutan pengaruh di Afghanistan setelah rezim Afghan Taliban jatuh pada tahun 2001. Jangkauan penelitian adalah tanggal 12 September 2001 hingga 20 Juli 2011. Untuk mendapatkan hasil analisis yang komprehensif, maka dipaparkan pula sejarah singkat pola hubungan persahabatan dan permusuhan Pakistan dengan Afghanistan dan Pakistan dengan India sebelum tahun 2001, yang memiliki keterkaitan dengan sikap Pakistan menerapkan double game dalam global war on terror. Dengan meneliti sub-game pertama dan sub-game kedua, dibuktikan bahwa data-data yang ditemukan mendukung hipotesis yang diajukan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS. HI. 62/15 And l | ||||||
Uncontrolled Keywords: | TERRORISM; REGIONAL SECURITY COMPLEX | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K4700-4705 Government measures in time of war, national emergency, or economic crisis | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Yuliana Ariandini Ayuningtyas | ||||||
Date Deposited: | 25 Nov 2015 12:00 | ||||||
Last Modified: | 06 Feb 2020 06:25 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16117 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |