Respon China, Indonesia dan Filipina Terhadap Keberadaan Pangkalan Militer Amerika Serikat di Darwin, Australia Tahun 2011-2012

RINA OKTAVIA, 070810526 (2013) Respon China, Indonesia dan Filipina Terhadap Keberadaan Pangkalan Militer Amerika Serikat di Darwin, Australia Tahun 2011-2012. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (337kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pada November 2011 Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengumumkan akan meningkatkan kerja sama dalam bidang militer, dengan menempatkan pasukan militer Amerika Serikat di pangkalan udara Robertson Baracks, Darwin, Australia. Dalam Kesepakatan tersebut, Amerika Serikat akan menempatkan pasukan militernya sebanyak 2500 sampai tahun 2017. Tahap awal kesepakatan tersebut direalisasi pada April 2012, dimana 200 prajurit korps marinir Amerika Serikat (United States Marine Corps) tiba di Darwin yang direncanakan akan ditugaskan selama enam bulan. Pangkalan militer tersebut memunculkan respon beberapa negara seperti China, Indonesia dan Filipina. Melihat respon tiga negara tersebut, penulis mengajukan rumusan masalah bagaimana respon negara China, Indonesia dan Filipina terkait keberadaan pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin, serta faktor-faktor apa yang mendukung respon tersebut. Jangkauan penelitan ini mulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Penelitian ini merupakan tipe penelitian explanatory research yang bertujuan untuk menguraikan secara detail reaksi tiga negara yang berada di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin, Australia. Penelitian ini mengajukan argumentasi respon negara dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu menentang, ambivalen dan mendukung. Untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan, digunakan beberapa konsep, yaitu: hubungan bilateral, kepentingan nasional, budaya, dan politik luar negeri untuk dapat menganalisis faktor-faktor respon negara-negara tersebut. Juga dilakukan penarikan sampel yaitu China, Indonesia, dan Filipina yang dianggap sebagai representasi negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara, hal ini untuk membatasi dan filtrasi data yang akan diambil. Hasil yang didapat dari penelitian ini ada adalah respon China yaitu menentang dikarenakan ideologi dan kepentingan China di Asia, Indonesia yang ambivalen dikarenakan kepentingan dan eksistensi OPM, kemudian Filipina yang menukung karena hubungan bilateral dan sejarah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK HI. 05/13 Okt r
Uncontrolled Keywords: Response Regional, China, Indonesia, Philippines
Subjects: J Political Science > JZ International relations
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Creators:
CreatorsNIM
RINA OKTAVIA, 070810526UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorI Gede Wahyu Wicaksana, S.IP, Msi, Ph.D.UNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 20 Jul 2013 12:00
Last Modified: 03 Aug 2016 01:46
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16174
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item