MUHAMAD FINSA ARRAHMAN, 070610475 (2013) PERILAKU NEGARA DALAM MENGAMANKAN WILAYAH : PENGGUNAAN KEKUATAN PAKISTAN DAN INDIA DALAM MEMPERTAHANKAN WILAYAH KASHMIR PASCA PERANG DINGIN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-arrahmanmu-25693-11.abst-k.pdf Download (231kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2013-arrahmanmu-25693-FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Sejak peristiwa aksesi Kashmir oleh India, Pakistan dan India beberapa kali terlibat konfrontasi militer di wilayah Kashmir. Pakistan kemudian berhasil menguasai sebagian wilayah Kashmir sehingga terjadi pembagian wilayah administrasi di wilayah Kashmir. Setelah kekalahan Pakistan pada perang tahun 1971 ditandai dengan lepasnya Pakistan barat menjadi negara merdeka, perlahan intensitas konflik kedua negara di wilayah Kashmir berkurang dan mulai memasuki masa-masa damai. Memasuki akhir tahun 1989, muncul ketegangan di wilayah India over Kashmir. Ketegangan ini dipicu oleh munculnya gerakan anti pemerintah India. Pada dasarnya gerakan ini menuntut agar Kashmir dapat lepas dari pemerintahan India. Peristiwa ini memunculkan kembali ketegangan hubungan India dan Pakistan melalui keterlibatan kedua negara. Memasuki tahun 1990 ketegangan ini semakin meningkat intensitasnya. Gerakan anti pemerintah India mulai berkembang kearah aksi penculikan dan pembunuhan. Pemerintah Pakistan menyebut gerakan pemberontakan sebagai gerakan pembebasan dan berupaya untuk terlibat dalam ketegangan tersebut dengan memberi dukungan pada gerakan pembebasan. Sementara pemerintah India yang menyebut gerakan pemberontakan sebagai aksi terorisme, berupaya memperkuat pasukan keamanan di wilayah Kashmir dengan tujuan untuk menghancurkan teroris. Dalam penelitian ini akan dibahas alasan keterlibatan kedua negara serta bagaimana penggunaan kekuatan oleh kedua negara dalam mengamankan wilayah Kashmir.

Actions (login required)

View Item