APRIZAL WAHYU DARMAWAN, 070914105 (2013) KONSTRUKSI SOSIAL PEKERJA PUREL KARAOKE (Studi Deskriptif Tentang Arti Purel Pada Para Pekerja Purel Yang Aktif Berstatus Pelajar). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2014-darmawanap-30251-7.abstr-k.pdf Download (260kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2014-darmawanap-30251-FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Public Relation atau purel dapat disimpulkan adalah Public Relations atau purel sebagai “Method of Communications”,Disini perbedaan yang terjadi ketika masyarakat mengatakan apa definisi Public Relations itu sendiri banyak yang menyatakan bahwa bahwa purel atau Public Relations itu merupakan serangkai atau sistem kegiatan yang terjadi dalam suatu organisasi. Tetapi disisi lain masyarakat juga mengenal arti purel itu sendiri seperti wanita pangilan yang pekerjaanya menemani tamunya untuk bernyanyi ditempat karaoke.Fokus penelitian ini adalah bagaimana mengetahui latar belakang ter bentuknya purel dan memahami bagaimana pemaknaan seorang purel terhadap sebuah perilaku purel yang berstatus sebagai pelajar Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan kerangka teori yang menekankan pada unsur konstruksi sosial Peter L Berger. Motode prosedur penelitian ini adalah deskritif, dengan analisis kualitatif. Penentuan informan menggunakan cara purposive dengan 5 informan,dan pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam (indepth interview). Dari hasil penelitian ini, didapatkan sebuah realitas tentang fenomena purel pelajar yang terbentuk melalui tiga tahapan, yaitu ekternalisasi sebagai tahap awal seorang pelajar mengetahui dan memahami pekerjaan sebagai purel, mulai dari apa itu purel, hingga bagaimana pekerjaan purel itu. Dari proses ini seorang purel akan mendapatkan pengetahuan awal tentang pekerja purel,mulai dari apa itu pekerjaan purel, hingga bagaimana pekerjaan purel itu. Hingga pada akhirnya dia mengalani posisi dilematis, ketika yang dipahami di awal (realitas objektif) mulai bertolak denga apa yang benar – benar nyata dia lihat (realitas subjektif). Hal ini sesuai dengan pernyataan Berger yang melihat bahawa dalam sebuah fenomena lebih menampilkan dua realitas (realitas berganda) daripada hanya satu realitas.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS S. 38/14 Dar k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | SOCIAL CONSTRUCTION | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD59-59.6 Public relations. Industrial publicity H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM701 Social systems |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mrs. Djuwarnik Djuwey | ||||||
Date Deposited: | 06 Mar 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 07 Sep 2016 08:38 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16361 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |