DEDY ERISANTO, 070517612 (2013) KERIS(Perubahan Makna Simbolik Keris di Lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-erisantode-28289-11.abst-k.pdf Download (54kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FISIP3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Keris memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat Jawa, khususnya di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Perubahan zaman yang semakin modern serta adanya perkembangan sosial budaya masyarakat Jawa, ikut mempengaruhi pula terhadap perubahan makna simbolik keris di lingkungan keraton. Keris yang pada masa lalu sebagai simbol status sosial di keraton lambat laun mengalami perubahan makna simbolik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah perubahan makna simbolik keris di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan fenomena budaya keris di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sehingga diketahui gagasan-gagasan baru mengenai budaya keris tersebut. Metode pengumpulan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara snowball, dimana peneliti melakukan wawancara dengan KRA. Winarno Kusumo selaku Wakil Pengageng Sasono Wilopo keraton di Kantor Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dari sini peneliti mendapatkan informasi tentang orang-orang keraton yang cukup mengerti tentang keris. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Observasi difokuskan peneliti terhadap para sentana dalem dan abdi dalem yang dilakukan pada siang hari, karena segala aktifitas di keraton sering dilakukan pada waktu tersebut. Wawancara dilakukan peneliti dengan cara membuat pertanyaan terlebih dahulu terkait dengan masalah yang diangkat. Peneliti menganalisa mengenai seluruh data yang didapat dari lapangan, baik yang diperoleh pada saat melakukan pengamatan maupun dari hasil wawancara dengan informan, sehingga menghasilkan sebuah catatan lapangan. Seluruh data yang telah terkumpul dari lapangan tersebut lalu diklasifikasikan sesuai dengan kategorinya masing-masing. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan cara ditafsirkan setelah dilakukan pengklasifikasian. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perubahan makna simbolik keris di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dari sejak adanya penggabungan pemerintahan keraton dengan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada zaman dahulu keris digunakan sebagai simbol status kebangsawanan atau kepangkatan jabatan di dalam keraton, sedangkan pada saat ini keris hanya menjadi pelengkap dalam busana adat Jawa yang digunakan pada acara-acara di keraton.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.ANT 44/13 Eri k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | KERIS | ||||||
Subjects: | H Social Sciences H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM621-656 Culture H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform > HN50-995 By region or country |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email okta@lib.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 20 Nov 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 16 Aug 2016 06:50 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16467 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |