AKBAR RAMADHAN, 070913052 (2013) EKSPANSI MULTI-NATIONAL CORPORATION DALAM TATA NIAGA ROKOK KRETEK DI INDONESIA : Studi Ekonomi-Politik. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-ramadhanak-28511-6.abstr-k.pdf Download (93kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 14.pdf Restricted to Registered users only Download (996kB) | Request a copy

Abstract

Sejak disahkannya Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) sebagai hukum internasional, banyak diberbagai negara mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang membatasi ruang gerak industri rokok dan perokok, termasuk Indonesia. Di Indonesia, kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang rokok dan tembakau sangat banyak, namun tidak ada satu kebijakan yang secara menyeluruh membahas dan mengatur rokok. Kebijakan yang ada masih berjalan dan mengatur secara terpisah per bidang-bidang bahasan. Lahirnya kebijakan tentang rokok dan tembakau di Indonesia tidaklah lepas dari peran perusahaan-perusahaan rokok dan farmasi multi-nasional. Mereka melakukan praktek-praktek Neoliberalisme dengan lobi-lobi dan pendanaan bagi NGO, pemerintah dan akademisi untuk melancarkan isu-isu anti-tembakau dan rokok demi melancarkan kepentingan bisnis mereka. Kebershasilan tercipta melalui disahkannya PP Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Dengan lahirnya PP tersebut maka membuka luas pintu bagi ekspansi perusahaan rokok multi-nasional dan mempersempit industri rokok kretek nasional. Ekspansi perusahaan rokok multi-nasional terhitung berhasil dengan diakuisisinya dua raksasa perusahaan rokok kretek yaitu, akuisisi yang dilakukan oleh Philip Morris International terhadap PT HM Sampoerna, dan British American Tobacco Ltd terhadap PT Bentoel Indonesia. Seiring dengan dikuasainya perusahaan rokok kretek Indonesia, dampak yang dirasakan juga sangat terasa bagai perekonomian di Indonesia. Karena, perusahaan rokok kretek di Indonesia memiliki rantai perekonomian yang panjang dan menyangkut rakyat banyak. Mulai dari petani, buruh pabrik, hingga pedagang rokok asongan.

Actions (login required)

View Item