MOCHAMMAD REIZZA AL ARIYAH, 071014048 (2013) Studi Deskriptif Konstruksi Sosial Anak Jalanan Terhadap Tindakan Kekerasan Yang Dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja Di Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2014-ariyahmoch-29510-6.abstr-k.pdf Download (52kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
27.pdf Restricted to Registered users only Download (977kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilakukan berawal dari ketertarikan peneliti terhadap salah satu pasal yang terdapat pada UUD 1945 yang menyatakan bahwa fakir miskin dan gelandangan merupakan kewajiban dan tanggung jawab Negara. Secara harafiah hal tersebut menjelaskan bahwa semua yang berkaitan dengan proses terbentuknya suatu Negara merupakan tugas dan tanggung jawab Negara itu sendiri. Tak terkecuali dengan berbagai lapisan masyarakat di dalamnya. Namun pada kenyataannya tugas yang seharusnya dilakukan oleh Negara tidak pernah dirasakan oleh lapisan masyarakat bawah seperti anak jalanan. Justru yang mereka terima adalah perlakuan dan tindakan kasar yang dilakukan oleh aparat Negara. Teori yang digunakan untuk menganalisis fenomena ini adalah teori konstruksi sosial yang di populerkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori tersebut kemudian memunculkan suatu kenyataan sosial yang dibuat dari hasil ciptaan manusia melalui tiga tahapan simultan yakni ekternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Metode penelitian yang digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan pemilihan informan telah ditentukan dengan ktiteria tertentu, yakni memilih anak jalanan yang pernah mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparatur Negara dalam hal ini satuan polisi pamong praja Setelah melakukan tahapan penelitian, maka peneliti menghasilkan beberapa temuantemuan pokok. Yakni pada tahap internalisasi terjadi pada saat kondisi pemenuhan kebutuhan hidup tidak lagi mendukung dan megharuskan seorang anak untuk terjun kejalan demi mencukupi kebutuhan keluarga ditambah dengan pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya yang sebagian besar para pekerja jalanan. Kemudian berlanjut pada tahap objektivasi yang mereka peroleh dari cerita dan pengalaman sesama anak jalanan mengenai hal-hal yang membahayakan kehidupan mereka dari situlah memunculkan perbedaan pandangan tentang pengetahuan yang dimiliki sebelumnya mengenai gambaran umum aparat ketertiban satuan polisi pamong praja terhadap tindakan nyata yang sering mereka terima. Dari semua proses dan tahapan tersebutlah kemudian memunculkan aksi nyata berupa tindakan perlawanan yang mereka lakukan yang dikenal dengan tahapan eksternalisasi
Actions (login required)
View Item |