MUHAMMAD TAUFAN FIRDAUS (2015) KONTESTASI KELOMPOK MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN PEMBANGUNAN STADION BUKIT LENGIS KABUPATEN GRESIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (288kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (96kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (97kB)
	Text (PENDAHULUAN) 4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (201kB)
	Text (GAMBARAN UMUM) 5. BAB 2 GAMBARAN UMUM.pdf Download (326kB)
	Text (PEMBAHASAN) 6. BAB 3 PEMBAHASAN.pdf Download (670kB)
	Text (PENUTUP) 7. BAB 4 PENUTUP.pdf Download (97kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (96kB)
	Text (LAMPIRAN) 9. LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

Abstract

Sebagai salah satu daerah yang cukup mengalami perkembangan di wilayah provinsi Jawa Timur, Kabupaten Gresik melakukan pembangunan-pembangunan fasilitas public yang cukup besar. Mulai dari pembangunan Wahana Ekspresi, Bendung Gerak Sembayat, serta pembangunan lainnya.Tak terkecuali pembangunan Stadion di kawasan desa Segoromadu.Kebijakan Pembangunan Stadion menjadi masalah tersendiri di Kabupaten Gresik. Dalam sebuah sistem demokrasi yang menjujung tinggi kebebasan berpendapat dan ruang bagi masyarakat yang ikut serta dan terlibat langsung dalam kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, memunculkan kontestasi atau persaingan antar kelompok masyarakat terhadap kebijakan pembangunan stadion Bukit Lengis yang berkaitan dengan kepentingan masing-masing anggota masyarakat dalam memperjuangkan kepentingan terhadap kebijakan pembangunan stadion tersebut.Yang didalamnya ada dua kelompok masyarakat yaitu kelompok Pro (Ultras), dan kelompok Kontra (PMII dan Pudak). Fokus Penelitian ini adalah mengenai kebijakan pembangunan stadion, mulai dari tujuan pembangunan, pro-kontra yang terjadi di masyarakat, kontestasi yang terjadi antar kelompok masyarakat, kemudian tanggapan pemerintah terkait dengan adanya pro-kontra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bermanfaat memberikan gambaran yang kaya mengenai kontestasi yang terjadi. Dengan focus kajian pada kontestasi kelompok masyarakat yang terjadi, peneliti memusatkan pada kajian teori Pluralisme. Selain itu, kaitan antara hubungan dari konsep kontestasi, kelompok masyarakat, dan kebijakan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontestasi yang terjadi didalam masyarakat bermula bahwa kelompok masyarakat yang ada seluruhnya mengutarakan kontra terhadap kebijakan pembangunan tersebut, namun karena kepentingan Ultras yang merupakan Suporter sepak bola akhirnya memberikan dukungan terhadap kebijakan pembangunan tersebut, dan melakukan berbagai upaya serta mendesak percepatan pembangunan stadion. Dominasi lebih kearah dukungan terhadap kebijakan pembangunan stadion.Sehingga upaya-upaya yang dilakukan oleh kelompok yang mendukung mendapatkan fasilitas untuk ikut dalam Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) untuk berdiskusi dengan stake holder yang terlibat dalam perumusan kebijakan pembangunan tersebut.

Actions (login required)

View Item