RURID DWI ANGGRAENY, 040810118 (2013) ANALISIS EFISIENSI ENERGI LISTRIK PADA HOTEL MAJAPAIIIT SURABAYA DAN PRIORITAS UPAYA PENCAPAIAN GftE NITOTEI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICALH IEBARCHY PROCESS(A HP. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-anggraenyr-22124-5.abstr-k.pdf Download (128kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Industri perhotelan merupakan salah satu industri pengguna energi terbesar, karena dalam menjalankan kegiatan operasionalnya hotel membutuhkan ketersediaan energi yang besar. Kebutuhan akan energi yang besar tersebut, digunakan untuk menjalankan sistem fasilitas-fasilitas yang terdapat pada hotel seperti, sistem pendingin udara, penerangan, lift, serta fasilitas hotel lainnya. Ketersediaan energi menjadi salah satu faktor dalam menjaga kepuasan dan kepercayaan konsumen karena hotel tergolong sektor jasa, maka output yang dihasilkan langsung dirasakan oleh konsumen. Berdasarkan hal tersebut pemerintah melalui Kementrian Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif membuat suatu bentuk penghargaan nasional Green Hotel Awards (GHA) yang hadir untuk mendorong para pelaku industri perhotelan agar dapat peduli terhadap lingkungan serta menciptakan pariwisata yang berkelanjutan. Hotel Majapahit merupakan salah satu hotel berbintang lima di kota Surabaya, berdasarkan fakta tersebut pihak hotel selalu berupaya melakukan efisiensi energi dan mencapai green hotel untuk mendukung program pemerintah, karena dengan lahirnya GHA dapat membantu pihak hotel dalam mengimplementasikan konsep green hotel secara tepat. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder dimana data primer berupa penjelasan oleh pihak internal dan penggunaan data sekunder merupakan pelengkap berupa studi pustaka. Penggunaan metode analythical hierarchy process (AHP) dengan bantuan Expert Choice 11 dilakukan untuk mendapatkan nilai bobot atas tiap kriteria serta menentukan prioritas sebagai upaya pencapaian green hotel mengacu indikator GHA diantaranya konservasi energi, kinerja minimum energi, komisioning dan re komisioning, kinerja tata cahaya, pengawasan dan pemantauan energi, operasional dan pemeliharaan, sumber energi terbarukan dan selubung bangunan. Dalam mengetahui profil penggunaan energi pada suatu bangunan, yang sering disebut dengan IKE (Intensitas Konsumsi Energi), IKE Hotel Majapahit telah memenuhi standart ketetapan pemerintah yaitu dibawah 350 Kwh/m2/th yaitu 347,60 Kwh/m2/th dan dapat dikatakan efisien dan dari hasil persepsi pengambil keputusan, maka diperoleh hasil AHP dengan kriteria tertinggi sebagai upaya pencapaian green hotel yaitu, operasional dan pemeliharaan dengan nilai pbobot 0,336 dilanjutkan konservasi energi dengan nilai bobot 0,212 dilanjutkan pengawasan dan pemantauan energi dengan nilai bobot 0,126 dilanjutkan komisioning dan re komisioning dengan nilai bobot 0,097 dilanjutkan kinerja minimum energi dengan nilai bobot 0,086 dilanjutkan kinerja tata cahaya dengan nilai bobot 0,067 dilanjutkan selubung bangunan dengan nilai bobot 0,044 dan terakhir dilanjutkan dengan sumber energi terbarukan dengan nilai bobot 0,032.

Actions (login required)

View Item